Pasangan Independen Ini Akan Kampanye Gosok Batu Akik

pasangan independen siap kampanye lewat batu akik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ D. A. Pitaloka

VIVA.co.id - Tiga pasangan calon dalam pilkada di Kabupaten Malang, Jawa Timur telah mendapatkan nomor urut pada Rabu 26 Agustus 2015. Mereka adalah Rendra Kresna dan Sanusi dengan nomor urut 1, Dewanti Rumpoko dan Masrifah Hadi dengan nomor urut 2, serta Nurcholis dan Muhammad Mufid dengan nomor urut 3.

Keganjilan-keganjilan Pilkada Kabupaten Malang Versi PDIP

Ragam cara pun dilakukan untuk menggaet hati para pendukung. Pasangan nomor urut 3 misalnya. Mereka akan membuka posko batu akik demi menghemat pengeluaran kampanye.

“Kami pakai posko satu saja, di Kepanjen, posko batu akik,” kata Nurcholis, Rabu, 26 Agustus 2015.

Petahana Rendra Kresna Tak Tergoyahkan di Pilkada Malang

Posko tersebut akan menyediakan batu gerinda dan tenaga untuk memperhalus batu akik jenis apa saja yang dibawa oleh masyarakat di Kabupaten Malang.

“Cukup datang bawa sebongkah batu nanti akan kami bantu untuk menggosok,” katanya.

Polri Tambah Personel Amankan Pilkada di Indonesia Timur

Posko itu dianggap efektif dibandingkan alat peraga lain yang diperbolehkan KPUD selama masa kampanye berlangsung.

Baca juga:

Berangkat dari calon perseorangan yang bukan dari latar belakang pengusaha, Nurcholis-Muhammad Mufid mengaku tak akan banyak mengeluarkan biaya dalam kampanye. Merujuk pada aturan KPUD, angka maksimal kampanye ditetapkan Rp20 miliar untuk anggaran kampanye bagi pasangan peserta pilkada.

"Ya, apa yang ada saja, donatur ada, tapi tak mungkin mencapai angka itu, membayangkan saja saya tak bisa, butuh berapa mobil untuk mengangkut uang sebanyak itu," ucap Muhammad Mufid, calon wakil bupati Malang.

Selama masa kosong pada 27 Agustus hingga 10 September nanti, pasangan nomor calon independen itu mengaku tak akan memasang spanduk, baleho, poster, maupun alat peraga lain yang diperbolehkan oleh KPU. Selain akan menelan banyak biaya, kampanye lewat batu akik dinilai lebih tepat sasaran ketimbang pasang poster.

“Caranya, kami lewat posko batu akik saja, hanya ada satu di Kepanjen,” Mufid menambahkan.

Sementara itu, tim kampanye pasangan calon petahana, Rendra Kresna-Sanusi menyebut tak akan membuang anggaran hingga Rp20 miliar seperti yang dibatasi oleh KPUD untuk berkampanye.

Achmad Andy, juru bicara tim kampanye Rendra-Sanusi menyebut pasangan calon bahkan tak akan mampu melakukan pertemuan tertutup hingga tingkat desa di 390 desa di wilayah Kabupaten Malang selama masa kampanye berlangsung.

"Anggaran kampanye kami tak mungkin sampai Rp20 miliar, juga kampanye pasangan calon di desa tidak akan bisa terpenuhi semua, karena kendala waktu. Kami hanya punya waktu sekitar 90 hari. Mungkin 70 persen saja dari semua desa bisa didatangi pasangan calon,” kata Andy.

Adapun pasangan wanita, Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi lebih mengutamakan penyebaran program kerja mereka dengan fokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat usaha kecil berbasis rumah tangga, serta pendidikan dan kesehatan.

“Saya akan cari batik asli Kabupaten Malang memakainya dan mengenalkannya untuk bisa meningkatkan perputaran ekonomi,” ujar Dewanti Rumpoko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya