- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Kericuhan tak terhindarkan usai Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Fakfak Papua Barat memutuskan menolak satu pasangan calon kepala daerah untuk ikut dalam pilkada serentak 2015.
Kantor KPU setempat pun langsung dihujani batu oleh massa pendukung dari pasangan calon bupati dan wakil Inga Bay Ati Ati dan Said Hindom, yang berkasnya dianggap tidak memenuhi syarat pada Minggu malam 30 Agustus 2015.
[]
"KPU tidak beres. Kami menolak kalau kandidat kami dianggap tak memenuhi syarat," ujar salah seorang massa pendukung.
Lemparan batu dari massa pendukung yang sudah sejak tadi berkumpul di luar kantor KPUD pun langsung merusak sejumlah fasilitas KPU. Meski tak sampai menimbulkan korban luka, namun situasi ini cukup membuat panik.
Ketua Pelaksana Tugas KPUD Fakfak Muhammad Nur dan sejumlah komisioner pun terpaksa dilarikan oleh aparat kepolisian resor Fakfak.
Dari pantauan, sejak siang sekira pukul 14.00 waktu setempat, tanda-tanda kerusuhan memang sudah muncul. Waktu itu sempat terjadi debat panjang antara pasangan calon dan KPU setempat perihal dasar hukum pendaftaran kembali.
[]
Alhasil poroses pendaftaran pasangan calon Inya Bay Ati Ati dan Said Hindrom pun menjadi lama. KPU setempat terpaksa menskors pleno mereka hingga empat kali.
"Baru pada pukul 22.00, KPU membacakan keputusannya. Itu pun dengan putusan menolak satu pasangan calon. Jadi massa pun mengamuk," ujar salah seorang warga.
Sejauh ini, di luar pasangan yang ditolak. KPUD Fakfak sudah menetapkan tiga pasangan calon kepala daerah yang diangap lolos yakni Muhamad Aswanas Barham dan Sopaheluwakan, kemudian Donatus Nimbitkendik dan Abdul Rahman serta Ivan Ismail Madu dan
Fransiskus Hombore.
Takdir/Fakfak/Papua Barat
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
Pembangunan Mimika Sports Complex dibantu oleh PT Freeport Indonesia.
