Hanura Kepulauan Riau Konflik Berebut Posisi Ketua

sorot kampaye hanura 2014 - Partai Hanura dalam sebuah momen kampanye.
Sumber :
  • VIVA/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Kepala PPATK Sambangi Kantor Wiranto
Lima Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura di 5 Kabupaten Kepulauan Riau disebut tak mematuhi perintah sang Ketua Umum, Wiranto. Sikap itu memicu kemarahan ratusan kader partai tersebut di Batam.

PPP: Menteri Baru Jokowi Pemain Veteran

Peristiwa itu berawal dari Musyawarah Daerah (Musda) Hanura ke II yang digelar di Swiss Bell Hotel, Harbour Bay Batu Ampar, Batam, Sabtu, 12-13 September 2015. Forum Musda juga sekaligus memilih Ketua DPD baru karena jabatan Ketua DPD periode ini, Amir Hakim Siregar, akan berakhir pada Desember 2015.
Komentar Rekan soal Wiranto Jadi Menko Polhukam


Wakil Ketua II DPC Partai Hanura Kota Batam, Uba Ingan Sigalingging, mengatakan bahwa Ketua DPC Partai Hanura Kota Batam, Iwan Krisnawan, membangkang pesan amanat yang disampaikan oleh Wiranto pada pembukaan Musda Partai Hanura Kepri.


Menurutnya, hak suara yang diberikan oleh Iwan tanpa ada koordinasi dengan para pengurus DPC Batam lainnya. Padahal, seharusnya sebelum menentukan suara harus digelar rapat pleno bersama dengan pengurus DPC.


"Partai Hanura itu bukan perusahaan milik Ketua (Iwan), yang kemudian bisa seenaknya mengubah dan membuat mandat. Ini sebuah partai yang terdiri dari orang-orang fanatisme terhadap Hanura," katanya kepada
VIVA.co.id,
Senin, 14 September 2015


Uba menuturkan, Wiranto berpesan agar Musda tidak digunakan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan bersama. Dia mengklaim, Wiranto sudah memberikan amanat supaya kepemimpinan Amir Hakim diteruskan.


Namun, dalam perjalanananya, Musda yang digelar selama dua hari di Swiss Bell Hotel tersebut gagal membentuk kepengurusan baru karena dicederai oleh kepentingan pribadi oleh para Ketua DPC Kota Batam dan lima Ketua DPC lainnya.


"Ketua Umum memberikan nilai A plus kepada kepengurusan DPD Kepri, hal itu menunjukan bahwa kinerja selama ini di bawah kepengurusan Pak Amir Hakim Siregar itu sangat baik. Tapi sepertinya para Ketua DPC tidak memahami penilaian dari Ketua Umum kita (Wiranto)," klaim Uba.


Pernyataan senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Hanura Kota Batam, Ahmad Surya. Menurutnya, Iwan Krisnawan selama ini tidak paham dengan organisasi. Selama ini, dalam pengambilan keputusan tidak pernah ada koordinasi dengan para pengurus DPC lainnya.


Surya juga menyampaikan bahwa 1.500 orang yang datang adalah murni para kader fanatik dari Partai Hanura Kota Batam, meskipun tidak mempunyai hak suara tapi menurutnya tidak ada larangan bagi kader untuk mengawal jalannya Musda.


"Saya akui memang ada yang datang pakai sandal jepit, tapi itu menunjukkan bahwa bahwa kader Hanura merupakan bagian dari masyarakat kecil. Bukan seperti massanya Iwan yang pakai sepatu mahal yang pas pemilu legislatif hanya dapat suara 300," katanya.


Sebelumnya, Musda Partai Hanura yang digelar selama dua hari tersebut terpaksa diambil alih oleh DPP lantaran pada pelaksanaannya tidak mendapatkan hasil yang mufakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya