- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon, enggan berkomentar banyak mengenai rencana Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk memeriksanya.
MKD berencana untuk memeriksa Fadli Zon dan juga Ketua DPR, Setya Novanto terkait keberadaan keduanya dalam kampanye salah satu kandidat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Fadli yang juga politikus Gerindra itu mengaku masih menunggu proses yang dilakukan MKD itu. "Kan katanya diproses, ya kami tunggu," kata Fadli di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin 12 Oktober 2015.
Sebelumnya, Majelis Kehormatan Dewan telah merampungkan penelusuran kasus keberangkatan rombongan pimpinan DPR ke Amerika Serikat, termasuk pertemuannya dengan Donald Trump.
Sedianya, pada Senin, 28 September 2015 adalah jadwal pemanggilan Setya Novanto dan Fadli Zon. Namun, pemeriksaannya batal lantaran keduanya tengah melakukan ibadah Haji di Arab Saudi.
Dua pimpinan DPR RI, Setya Novanto dan Fadli Zon dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) lantaran kedapatan menghadiri acara konferensi pers pencalonan Donald Trump sebagai calon Presiden Amerika Serikat pada 3 September lalu. Fadli mengaku keduanya bahkan sempat bertemu dengan pebisnis itu selama 30 menit sebelum konferensi pers dimulai.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengagendakan pemeriksaan terhadap Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin 12 Oktober 2015.
Pemeriksaan itu terkait kehadiran mereka dalam acara kampanye bakal calon Presiden ‎Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
"Pak Setya Novanto jam 13.00 WIB dan Pak Fadli Zon jam 14.00 WIB," kata Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang di Gedung DPR RI, Jakarta.
Fadli Zon: Silakan Demonstran Menginap di DPR
Menurut Fadli, DPR adalah rumah rakyat.
