Inikah Makna Strategis Kunjungan Jokowi ke Amerika

Gaya Presiden Jokowi Saat Bertemu Obama di Gedung Putih
Sumber :
  • REUTERS / Jonathan Ernst
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Kepergian Presiden Joko Widodo berkunjung ke Amerika Serikat dipandang memiliki nilai strategis dalam percaturan politik Internasional. Kunjungan itu memiliki makna strategis dalam rangka menghilangkan anggapan, kalau Indonesia menjaga jarak dengan negeri Paman Sam itu.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama

Itu disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta, Rabu 28 Oktober 2015, menanggapi banyaknya kritik atas lawatan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat.
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah


Banyak pihak menilai, era pemerintahan Jokowi memang cenderung berkiblat ke China. Apalagi, setelah pemerintah memutuskan memberi ke China untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.


"Kunjungan ke Amerika mempunyai arti yang strategis, karena bagaimana punĀ  Indonesia sebagai negara yang menganut bebas aktif sebagai prinsip yang diwariskan Bung Karno. Tentunya, kunjungan ke Amerika ini mempunyai makna yang signifikan, sekaligus menepis bahwa Indonesia mempunyai jarak dengan Amerika," kata Pramono.


Saat di Amerika, Presiden Joko Widodo menyatakan niat Indonesia untuk bergabung dengan blok perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Itu diutarakan Jokowi, saat pertemuannya dengan Obama di Gedung Putih, Washington DC, pada Senin malam, 26 Oktober 2015.


"Indonesia adalah ekonomi yang terbuka dan dengan populasi sebanyak 250 juta jiwa, kami adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kami berniat bergabung dengan TPP," kata Jokowi seperti dikutip dari
BBC
.


Pernyataan Jokowi tersebut disambut Obama. Menurut Presiden AS, Washington DC membutuhkan hubungan baik dengan dengan Jakarta.


"Jelas bahwa saya punya kepentingan yang sangat pribadi di Indonesia, mengingat saya menghabiskan waktu di sana saat anak-anak, dan punya saudara warga Indonesia," kata Obama. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya