Wacana Pansus Pelindo II Panggil Wapres JK Dipertanyakan

Sumber :
  • REUTERS/Andrew Kelly
VIVA.co.id
Sanksi Tak Boleh Rapat di DPR untuk Rini Soemarno Berlanjut
- Wacana Pansus Pelindo memanggil Jusuf Kalla sebagai wapres dinilai bisa berbalik arah ke PDIP jika niatnya untuk melakukan politisasi dan menjadikan JK untuk sasaran 'antara' menarget Menteri BUMN.

Adik Bambang Widjojanto Kembali Diperiksa KPK

"Bagaimanapun, JK secara politik itu merepresentasikan PDIP, bukan Golkar. Karena Pak JK itu memang maju dari PDIP," kata politisi muda Partai Golkar Poempida Hidayatullah dalam keterangan persnya, Sabtu, 31 Oktober 2015.
DPR Desak KPK Usut Korupsi Pembangunan Terminal New Priok


Menurutnya, jika memang ada kepentingan politik di balik Pansus Pelindo II, katakanlah ingin mencopot Rini Soemarno dari Menteri BUMN, itu ranahnya bukan di pansus.


"Pak Jokowi-JK itu kan representasinya PDIP. Jadi cukup Bu Mega bilang ke Pak Jokowi dan Pak JK untuk mengganti Rini," ujarnya.


Poempida menegaskan, bila wacana pemanggilan Jusuf Kalla benar-benar dilakukan justru berpotensi menjadi bumerang. Tapi, kalau memang wacana memanggil Pak JK itu dalam konteks murni untuk mengungkap masalah di Pelindo II dia nilai sah-sah saja.


Menurutnya, kalau targetnya untuk mencopot jabatan menteri atau direksi, terlalu kecil dilakukan melalui pansus. DPR dinilai tidak pada tempatnya mengurusi hal yang kecil karena DPR itu urusannya makro.


"Tapi kalau memang Pansus Pelindo ini niatnya mengungkap atas dugaan adanya masalah di Pelindo II, dan ingin menghadirkan JK, apa sebenarnya yang ingin didapat?" ujarnya.


Sebelumnya, anggota Pansus Pelindo Junimart Girsang mengungkapkan tidak tertutup kemungkinan bila Pansus memanggil Wakil Presiden atau bahkan Presiden terkait masalah yang tengah mereka bahas.


"Bisa saja. Presiden saja bisa dipanggil apalagi Wapres. Ini kan untuk kepentingan rakyat," ujar Junimart.


Pernyataan Junimart itu disampaikan di gedung DPR menanggapi pertanyaan wartawan soal pernyataan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang baru saja dipanggil Pansus Pelindo II. Kepada Pansus, Rizal mengaku mengetahui sepak terjang Lino.


"Pasti ada
backing
-nya, sehingga berani melakukan insubordinasi," ujar Rizal.


Direktur Pelindo II RJ Lino sudah menanggapi pernyataan Rizal Ramli itu. Lino menilai Rizal tidak paham hal-hal teknis kepelabuhan karena basis pendidikannya ekonomi makro sehingga dia anggap tak relevan bersaksi soal masalah di Pelindo II.


"Pak Rizal itu orang makro. Kalau bicara detail, tanya saja, itu bicara sangat teknis," kata Lino.


Pansus Pelindo terbentuk setelah kasus Pelindo II mencuat karena ditangani Bareskrim Mabes Polri yang kala itu dipimpin Komjen Budi Waseso. Kehebohan bermula ketika RJ Lino melawan upaya penggeledahan yang dilakukan penyidik Bareskrim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya