Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie menegaskan, kader partai yang ia pimpin punya instrumen politik. Terutama menyangkut sumbangsih bagi bangsa dan negara. Itu sudah dikembangkan oleh ARB sejak 2011 lalu. Sehingga, kader-kader diminta punya ide guna kemajuan bangsa.
"Menjadikan ide dan gagasan sebagai instrumen politik," ujar ARB, saat membuka Seminar Membangun Indonesia, Kemampuan Pemenuhan Target Pembangunan APBN 2016, di Kantor DPP Golkar, Slipi Jakarta Barat, Rabu 11 November 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Menjadikan ide dan gagasan sebagai instrumen politik," ujar ARB, saat membuka Seminar Membangun Indonesia, Kemampuan Pemenuhan Target Pembangunan APBN 2016, di Kantor DPP Golkar, Slipi Jakarta Barat, Rabu 11 November 2015.
Baca Juga :
Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar
Jelas ARB, Partai Golkar adalah partai tertua di Indonesia. Sejak dibentuk, Golkar menjadi penopang utama rezim Orde Baru selama 32 tahun. Begitu juga ketika Reformasi, Golkar tetap eksis. "Paling tidak nomor dua dan satu di dalam Indonesia ini," kata ARB.
ARB menjelaskan lagi, diakuinya Golkar selama ini selalu berada di dalam pemerintahan. Tapi pada era Jokowi-JK, secara institusi Golkar tidak masuk.
Namun, di bawah kepemimpinannya, ARB mengatakan masukan kritis kepada pemerintah harus berdasarkan ide dan gagasan.
"Meskipun ada di luar pemerintahan tapi selalu memberi masukan-masukan ke pemerintah. Boleh ditanya ke menteri keuangan," kata ARB, dimana Menkeu Bambang Brojonegoro turut menjadi pembicara.
Walau di luar pemerintahan juga, ARB menegaskan kalau Golkar tetap berkontribusi untuk bangsa.
Dia menyebut, setelah agenda terkait APBN 2016 ini juga nanti akan ada seminar terkait RUU KUHP yang dikomandai Azis Syamsuddin selaku Ketua Komisi III DPR.
Selain itu, dengan strategi instrumen politik sebagai ide dan gagasan, maka akan digelar juga seminar UU Pemilu yang akan dilaksanakan Ketua Komisi II Rambe Kamaruzzaman.
"Ini merupakan kontribusi Partai Golkar dari pada menjadikan ide dan gagasn sebagai instrumen politik Partai Golkar," tegas ARB.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jelas ARB, Partai Golkar adalah partai tertua di Indonesia. Sejak dibentuk, Golkar menjadi penopang utama rezim Orde Baru selama 32 tahun. Begitu juga ketika Reformasi, Golkar tetap eksis. "Paling tidak nomor dua dan satu di dalam Indonesia ini," kata ARB.
