- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, sempat menyatakan ada politikus ternama yang telah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, untuk meminta jatah saham PT Freeport.
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta berharap Sudirman tidak berbicara sembarangan.
"Sudirman itu jangan banyak omong," kata Oesman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 November 2015.
Menurut Oesman, jika menjadi Sudirman, maka dia akan langsung menyebutkan nama politisi terkenal itu. Pernyataan Sudirman itu, kata Oesman, harus segera dipertanggungjawabkan.
"Dia kalau berani, ngomong aja yang benar siapa orangnya. Kalau saya begitu," ujar Oesman.
Jika hal itu tidak dilakukan Sudirman, maka Oesman curiga jangan-jangan Sudirman lah yang selama ini menjadi biang kerok kegaduhan ini.
"Sebagai seorang pejabat pemerintah, harus berani, harus bisa membuktikan itu. Kalau nggak, dia aja mungkin yang menjadi biang keroknya," kata Oesman.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla marah terhadap seorang politikus yang telah mencatut namanya. Dia disebut meminta jatah ke perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu dengan menjanjikan perpanjangan kontrak.
Kabar adanya politikus yang mencatut nama Kalla dan Presiden Joko Widodo itu diketahui setelah Menteri ESDM, Sudirman Said, membeberkannya ke publik.
Sudirman menyebut, politikus yang sangat terkenal itu mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden sehingga kontrak mereka diperpanjang. "Kalau yang dikatakan benar bahwa kami, Presiden dan saya, minta jatah, pasti saya marah," tegas Kalla.
Kalla mengatakan pencatutan oleh politikus terkenal itu adalah sebuah pelanggaran hukum. Dia pun meminta untuk diproses secara hukum. Kalla mengaku sudah mendapatkan laporan langsung dari Menteri Sudirman. Namun siapa nama politikus itu, Kalla memilih tidak membocorkannya. (ase)
Menteri Arcandra Bicara Masa Depan Freeport
Dia akan tegas mengambil keputusan sesuai dengan undang-undang.
