Sumber :
- VIVA.co.id/ Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id
- Isu perombakan (reshuffle) Kabinet jilid II kembali mengemuka belakangan ini. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, mengatakan Presiden harus memperhatikan beberapa parameter sebelum mengganti menterinya. Parameter pertama apakah sang menteri lama bisa menyerap anggaran dengan baik.
"Ada Menteri yang populer, anggarannya tidak terserap maksimal. Contohnya Menteri Ibu Susi Pudjiastuti. Dia populer tetapi anggarannya tidak terserap secara maksimal," kata Tamliha di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 12 November 2015.
Baca Juga :
Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
"Ada Menteri yang populer, anggarannya tidak terserap maksimal. Contohnya Menteri Ibu Susi Pudjiastuti. Dia populer tetapi anggarannya tidak terserap secara maksimal," kata Tamliha di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 12 November 2015.
Baca Juga :
Begini Respons Negara Islam Terkait Sri Mulyani
Parameter kedua menurutnya adalah bagaimana kinerja si menteri berdampak pada Presiden. Ia mencontohkan Menteri yang mengeluarkan kebijakan tanpa diketahui Presiden.
"Saya menginginkan seorang Menteri itu bekerja sesuai keinginan Presiden," ujar Tamliha.
Parameter selanjutnya apakah si Menteri telah bekerja sesuai dengan Nawacita. Menurutnya pergantian Menteri penting sepanjang memenuhi parameter-parameter itu.
"Parameter ketiga adalah keinginan presiden terhadap Nawacitanya sudah selesai belum? Saya yakin dari 34 menteri kerjanya bolak-balik pasti tidak pernah membaca Nawacita," kata Tamliha. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Parameter kedua menurutnya adalah bagaimana kinerja si menteri berdampak pada Presiden. Ia mencontohkan Menteri yang mengeluarkan kebijakan tanpa diketahui Presiden.