Sumber :
- ANTARA/Reno Esnir
VIVA.co.id
- Personel kepolisian seluruh Indonesia telah melakukan persiapan pengamanan dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015.
"Ya kita sudah siap, semua sudah kita cek mulai dari persiapan personel, perencanaanya. Pengamanan setiap tahapannya itu sudah kita cek sampai anggarannya sudah kita kita cek," ujar Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di kantornya, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 13 November 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
"Ya kita sudah siap, semua sudah kita cek mulai dari persiapan personel, perencanaanya. Pengamanan setiap tahapannya itu sudah kita cek sampai anggarannya sudah kita kita cek," ujar Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di kantornya, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 13 November 2015.
Mantan Kapolda Sulawesi Tengah menuturkan, kesiapan di daerah rawan konflik dan wilayah kelompok jaringan teroris Santoso yang berada di Poso, Sulawesi Tengah terus ditingkatkan pengamannya. Sehingga, proses pemilihan pucuk pimpinan kepala daerah dapat berjalan dengan lancar.
"Pengamanan sudah cukup dengan operasi kemarin dengan operasi yang sedang berjalan sampai nanti Pilkada. Tentu ini menjadi
pressure
untuk kelompok-kelompok mereka agar tidak bisa bergerak bebas," katanya.
Selain itu, terkait adanya dugaan tindak pidaan pemilu nantinya akan diserahkan terlebih dahulu ke Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) sebelum diserahkan kepada Penegakan Hukum Terpadu Pemilihan Umum (Gakumdu).
"Nanti Bawaslu meneliti apakah masuk dalam sengketa, apakah masuk tindak pidana pemilu, kalau tindak pidana pemilu di bawa Gakumdu," ujarnya.
Gakumdu merupakan forum bersama yang terdiri pengawas pemilu, kepolisian, dan kejaksaan untuk membahas kasus-kasus pelanggaran tindak pidana pemilu, dengan tujuan agar proses penanganan kasus pemilu lebih mudah dan cepat. Gakumdu sendiri pertama kali dibentuk pada tahun 2004 silam.
Sejauh ini, kata Badrodin, pihaknya telah menangani 12 kasus tindak pidana pemilu, namun ia tak merinci kasus yang sedang di usut tersebut. "Ada selama ini yang kita temukan ada 12 kasus tindak pidana ini yang sedang kita tangani," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mantan Kapolda Sulawesi Tengah menuturkan, kesiapan di daerah rawan konflik dan wilayah kelompok jaringan teroris Santoso yang berada di Poso, Sulawesi Tengah terus ditingkatkan pengamannya. Sehingga, proses pemilihan pucuk pimpinan kepala daerah dapat berjalan dengan lancar.
