Sumber :
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Isu perombakan kabinet atau
reshuffle
yang menguat belakangan ini menuai beragam reaksi dari berbagai kalangan.
Menurut budayawan Ridwan Saidi, masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) bisa membuat persoalan reshuffle jadi beban pikiran baru bagi Presiden Joko Widodo. Sang presiden, kata Ridwan, kini dihadapkan pada dua pilihan.
“Yang menjadi persoalan sekarang, apakah Presiden akan mengemukakan kabinet, yang makin gemuk itu malah pemerintah jatuhnya gampang. Atau kalau misalnya tendang salah satu menteri, tapi nanti ada yang marah,” kata Ridwan, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 15 November 2015.
Ridwan mencontohkan dilema pergantian Jaksa Agung yang dihadapi oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, jika Jaksa Agung HM Prasetyo diganti, maka bisa menimbulkan kesan yang tidak enak dari partai politik asal Prasetyo, yakni Nasdem.
Baca Juga :
PPP: Menteri Baru Jokowi Pemain Veteran
“Kalau Jaksa Agung diganti, Surya Paloh enggak enak. Konflik akan bertambah, Surya Paloh akan ngamuk-ngamuk, dia berdarah-darah mendukung Jokowi,” ujar Ridwan.
Baca Juga :
Komentar Rekan soal Wiranto Jadi Menko Polhukam
Menurut Ridwan, Jokowi pun tidak bisa 100 persen berkuasa, khususnya dalam hal penyusunan kabinetnya. Apalagi, sang Presiden didukung oleh suatu koalisi parpol.
“Apalagi ini didukung koalisi, kan ada yang biayain (Jokowi). Nasi bungkus (sewaktu kampanye), itu siapa yang bayar,” kata Ridwan. (ase)
Halaman Selanjutnya