Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II Rieke Dyah Pitaloka mengatakan kerja-kerja Pansus Pelindo II sama sekali tidak menarget orang per orang. Adanya pansus ini lebih ditujukan pada membongkar masalah tata kelola dan meletakkannya di posisi yang seharusnya.
"Kami tidak menarget RJ Lino. Kalau Lino tidak melanggar hukum kami katakan tidak langgar," ujar Rieke dalam rapat konsultasi antara pansus dengan BPK di Gedung BPK, Jakarta, Senin, 16 November 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Sambangi KPK, Pansus Pelindo ll Serahkan Data
"Kami tidak menarget RJ Lino. Kalau Lino tidak melanggar hukum kami katakan tidak langgar," ujar Rieke dalam rapat konsultasi antara pansus dengan BPK di Gedung BPK, Jakarta, Senin, 16 November 2015.
Baca Juga :
KPK Kirim Tim ke Tiongkok Usut Korupsi RJ Lino
Ia menjelaskan, terhadap persoalan Pelindo II ini terjadi sengkarut antara operator dan regulator. Ia menegaskan pansus tidak anti asing. Tapi mendekati era Masyarakat Ekonomi ASEAN, ia ingin agar tetap ada proteksi bagi Indonesia terhadap globalisasi.
"Pansus sangat memahami dalam tata pergaulan internasional kita tidak mungkin mengasingkan diri dari negara lain. Tapi seperti kita menghormati hukum negara lain, kita harapkan hubungan kerja sama dengan pihak asing bisa kita lakukan dengan penghargaan dari negara lain sesuai konstitusi yang berlaku di sini," ujar Rieke.
Sebelumnya, Pansus Pelindo II meminta BPK untuk melakukan audit terhadap Pelindo II termasuk kerjasama dengan Hucthinson Port Holding. Audit ini diharapkan bisa mengembalikan marwah BUMN untuk memberikan pemasukan pada negara untuk kepentingan rakyat.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia menjelaskan, terhadap persoalan Pelindo II ini terjadi sengkarut antara operator dan regulator. Ia menegaskan pansus tidak anti asing. Tapi mendekati era Masyarakat Ekonomi ASEAN, ia ingin agar tetap ada proteksi bagi Indonesia terhadap globalisasi.
