VIVA.co.id - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dewan Perwakilan Rakyat berencana akan memanggil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto untuk dimintai keterangan terkait percakapan dirinya dengan pimpinan PT Freeport Indonesia, Senin 23 November 2015.
Ketua Umum Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz, tidak mempermasalahkan sidang yang dilakukan oleh MKD kepada Setya Novanto terbuka atau tertutup.
"Terbuka atau tertutup sama saja kok, enggak ada masalah," kata Djan Faridz di kantornya, Jakarta Pusat, Minggu 22 November 2015.
Mantan Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Joko Widodo menuturkan, bahwa rekamanan yang diduga dilakukan oleh Setya Novanto dengan pimpinan PT Freeport Indonesia hanya tuduhan saja.
"Kita bicara yang baru tuduhan baru isu yang belum dibuktikan kebenarannya, kenapa harus diributin, harus dibuktikan kebenarannya," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang pada Senin besok akan menerima hasil verivikasi berbagai bukti yang sudah diserahkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said.
"Hasil verifikasi dari tenaga ahli sekaligus memutuskan dalam rapat anggota forum hari Senin tentang perkara aduan dari Pak Sudirman Said,” ujar Junimart," ujar Junimart.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini berharap anggota dan pimpinan MKD yang lain sepakat sidang bisa dilakukan secara terbuka.
"Biar masyarakat bisa tahu dan mengontrol. MKD bekerja dengan cara-cara yang diatur dalam tata beracara,” kata Junimart.
Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
Tak ada yang mengaku memasang spanduk tersebut.
