Waspadai Tiga Fase Kritis Pilkada

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Agung Mulyana
Sumber :
  • Moh Nadlir/VIVA
VIVA.co.id
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
- Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Agung Mulyana, menerangkan perlunya mewaspadai sejumlah fase kritis di Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 besok. Untuk itu, dia berharap bahwa Pilkada di Kepri bisa berjalan aman, damai, tertib dan lancar.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

Menurut Agung sejumlah fase kritis itu antara lain, pertama pada hari pencoblosan atau pemungutan suara. Alasannya ada saja pihak-pihak yang masih ingin mempengaruhi pemilih lain, agar pemilih tersebut beralih memilih pasangan calon yang lain, meski masa kampanye sudah berakhir.
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI


Kedua kata Agung pada fase penghitungan suara. Adanya pihak yang merasa tidak puas dan tidak terima karena jagoannya kalah sangat mungkin terjadi.


"Akibat terjadi ketidakpuasan itu, menyebabkan penghitungan suara menjadi terkatung-katung," kata Agung di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Senin 7 Desember 2015.


Ketiga, yakni fase pengumuman pemenang. Menurut Agung, fase itu menjadi sangat krusial terjadi bentrokan antar pendukung yang tak puas karena pasangan calon idamannya kalah di Pilkada.


"Ada yang puas dan tidak puas, ada yang menang dan ada yang kalah, yang kalah harus bersabar, yang menang jangan takabur," ujar Agung.


Agung berharap bahwa Pilkada bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang bisa membawa daerahnya maju dan membuat masyarakatnya menjadi lebih sejahtera, khusunya di Provinsi Kepulauan Riau.


"Ini adalah demokrasi, sesuai Undang-undang untuk memilih pemimpin. Mari kita sukseskan, datang ke TPS, silahkan pilih sesuai pilihan hati," tegas Agung.


Seperti diketahui, Pilkada Kepri sendiri diikuti oleh dua pasangan calon yakni, pertama pasang calon nomor urut 1, M Sani-Nurdin Basirun. Kedua pasangan calon nomor urut 2, Soerya Respationo-Ansar Ahmad.


M Sani dan Soerya Respationo sebelumnya merupakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yang telah habis masa jabatannya pada 19 Agustus 2015 lalu. Keduanya akhirnya berpisah dan maju mengusung pasangan masing-masing.


M Sani mengusung Nurdin Basirun mantan Bupati Tanjung Balai Karimun sebagai wakilnya. Sedangkan Soerya Respationo mengandeng Ansar Ahmad mantan Bupati Bintan sebagai pasangannya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya