Hitung Cepat: Mayoritas Setuju Pasangan Tunggal Blitar

Ilustrasi Pilkada
Sumber :
  • D.A. Pitaloka (Malang)

VIVA.co.id - Pasangan tunggal Pilkada Kabupaten Blitar, Rijanto-Marheinis Urip Widodo, memenangi pilkada versi hitung cepat Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Kabupaten Blitar Rabu 9 Desember 2015.

PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI

Suara setuju mencapai 70 persen dari 75 persen suara yang telah masuk. Sekitar 30 persen di antaranya adalah suara tidak setuju dan suara rusak. Kepala BSPN Kabupaten Blitar Taufik menyatakan hasil hitung itu berlangsung menggunakan metode laporan dari lapangan.

Terdapat sekitar 2.494 saksi yang tersebar di 2.494 TPS di Kabupaten Blitar yang kemudian melaporkan ke petugas di tingkat desa, kecamatan hingga di tingkat Kabupaten.

Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai

Ada sekitar 15 operator yang kemudian memindahkan dan merekap data yang masuk baik dalam bentuk laporan lewat sistem online ataupun data manual dari laporan saksi di lapangan.

"Sampai saat ini penghitungan terus berlanjut, sementara hasil setuju memimpin 70 persen dari 75 persen suara yang masuk,” kata Taufik dihubungi lewat sambungan telepon Rabu 9 Desember 2015.

KPUD DKI Akui Syarat Jalur Independen Sulit
Perbedaan sistem laporan hasil hitung di TPS menurut Taufik bergantung pada keberadaan fasilitas jaringan internet di lokasi TPS berada. Tidak semua TPS mendapatkan sinyal internet ataupun sinyal telepon.  

Misalnya di Kecamatan Panggungrejo, di beberapa TPS saksi harus berpindah tempat untuk memberikan laporan atau menitipkan laporan hasil hitung secara tertulis pada petugas lain yang akan menyampaikan ke tingkat desa.

"Tergantung ada tidaknya fasilitas, di KPU kami rekap kembali semua data yang masuk. Untuk suara keseluruhan kemungkinan masuk tengah malam nanti,” kata dia. 

Taufik melanjutkan, tingkat kesalahan dari survei tersebut sangat kecil. Bahkan di beberapa TPS tingkat kesalahan antara laporan dengan data di lapangan sebesar nihil. “Kami ambil sampel paling tinggi perbedaanya satu persen. Karena laporan yang masuk kami hitung kembali di ruang hitung,” ujarnya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya