Sumber :
- Rizki Anhar
VIVA.co.id
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Andreas Hugo Pareira menilai proses sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan Kejaksaan Agung terkait perkara yang melibatkan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto sudah berjalan baik.
"Semua pihak harus menghormati mekanisme yang sudah ditentukan. Sebab, MKD sendiri tidak bisa memaksa sidang terbuka, karena permintaan sidang tertutup tersebut merupakan hak dari Setya sebagai terlapor. Meski di satu sisi, tentu sidang tertutup itu mengecewakan publik," ujar Andreas usai konferensi pers soal Pilkada di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Setya Novanto: Saya Sayang dengan Pak Idrus
"Semua pihak harus menghormati mekanisme yang sudah ditentukan. Sebab, MKD sendiri tidak bisa memaksa sidang terbuka, karena permintaan sidang tertutup tersebut merupakan hak dari Setya sebagai terlapor. Meski di satu sisi, tentu sidang tertutup itu mengecewakan publik," ujar Andreas usai konferensi pers soal Pilkada di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.
Baca Juga :
Spanduk Setya Novanto Jadi Cawapres Jokowi 2019
Ia memahami kekecewaan publik yang tidak puas dengan sidang MKD yang tertutup. Tapi ia menghargai mekanisme yang ada. Adapun pro kontra mengenai mekanisme sidang etik yang terbuka maupun tertutup dinilai sebagai hal yang wajar.
"Apalagi (MKD) tidak bisa memuaskan semua orang‎. Tapi itulah mekanismenya," kata Pareira.
Sebelumnya, MKD melaksanakan sidang etik atas dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto terkait perpanjangan kontrak Freeport. Dalam sidang etik ini, MKD telah memeriksa pelapor Menteri ESDM Sudirman Said, Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin, dan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia memahami kekecewaan publik yang tidak puas dengan sidang MKD yang tertutup. Tapi ia menghargai mekanisme yang ada. Adapun pro kontra mengenai mekanisme sidang etik yang terbuka maupun tertutup dinilai sebagai hal yang wajar.
