- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, menanggapi desakan agar Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Idrus mengingatkan, bahwa negara memiliki tatanan dan aturan.
"Jangan berdasarkan pada kepentingan dan jangan berdasarkan pada keinginan. Dan juga saya katakan jangan karena kebencian kita pada seseorang membuat kita tidak adil," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015.
Menurut Idrus, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sebagai sebuah lembaga etik harus dihormati keberadaannya. Ia meminta, semua pihak menghargai proses yang kini masih berjalan di MKD.
"Semua proses politik kita selama ini tidak sehat. Terlihat ada banyak oknum politik di eksekutif yang nyata-nyata melakukan pelanggaran, tapi oknum penegak hukum tak berikan reaksi berlebihan," ujarnya menuding.
Sikap itu, kata Idrus, berbanding terbalik dengan apa yang menimpa Setya Novanto. Ia menduga ada kepentingan tertentu di balik kasus ini. "Setnov baru melakukan pertemuan. Secara serta-merta ada konspirasi yang dilakukan penegak hukum untuk menghabisi Setnov. Ini proses politik yang tidak adil dan harus dilawan cara-cara seperti itu."
(mus)