Ini Wasiat Mendiang Pendiri Golkar kepada Aburizal

Ini Wasiat Mendiang Pendiri Golkar kepada Aburizal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, melayat ke rumah duka Suhardiman, sesepuh Partai Golkar sekaligus pendiri organisasi Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), pada Senin, 14 Desember 2015.
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar

Aburizal bersama sejumlah petinggi Partai Golkar juga mensalatkan jenazah Suhardiman sebelum dimakamkan. Tampak beberapa pejabat teras Partai Golkar, di antaranya, Ade Komaruddin (Ketua Umum SOKSI sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI), Sharif Cicip Sutardjo (Wakil Ketua Umum Partai Golkar), dan lain-lain.
Partai Pendukung Ahok Pakai Janji Tertulis Biar Tak Membelot

Aburizal, atau biasa disapa ARB, mengenang Suhardiman sebagai orang berpendirian teguh pada Pancasila. Almarhum, katanya, menjadi aktivis politik di usia 30 tahun dengan mendirikan SOKSI, yang kelak sebagai cikal-bakal Partai Golkar, demi menyelamatkan Pancasila dari paham komunisme yang dipropagandakan Partai Komunis Indonesia.
Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar

“Beliau juga sudah memesankan kepada penerusnya, kepada Saudara Ade (Ade Komarudin, Ketua Umum SOKSI). Kepada saya sendiri mengatakan: pertahankan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,” kata ARB.

Suhardiman wafat pada Minggu siang, 13 Desember 2015. Jenazah masih disemayamkan di rumah duka Jalan Kramat Batu, Nomor 1, Cipete, Jakarta Selatan.

Jasad Mayor Jenderal Purnawirawan yang turut mendirikan Partai Golkar itu akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada pukul 12.30 WIB, Senin, 14 Desember 2015.

Dukun politik

Suhardiman lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 16 Desember 1924. Dia meninggal dunia pada usia 91 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, tujuh anak, 12 cucu dan cicit.

Suhardiman adalah tokoh politik yang telah melewati lima masa kepemimpinan Indonesia: zaman Hindia Belanda, zaman Jepang, Presiden Sukarno, Presiden Soeharto, dan masa reformasi.

Suhardiman kerap disebut sebagai dukun politik karena intuisinya sangat kuat dalam memprediksi peristiwa politik, terutama dalam konteks suksesi kepemimpinan.

Dia turut mewarnai perjalanan politik Indonesia bersama SOKSI, yang awalnya dia dirikan untuk membendung penyebaran paham komunisme oleh PKI.

Dalam perjalanannya, SOKSI menjadi salah satu ormas yang melahirkan Partai Golkar dan menjadi tempat pengkaderan para pemimpin bangsa.

Komentar dan pendapat Suhardiman kerap diminta sejumlah media, terutama mengenai suksesi kepemimpinan di Indonesia. Karena intuisi politiknya sangat kuat dalam memprediksi calon-calon pemimpin masa depan.

Karier politik

Keterlibatan aktif Suhardiman dalam dunia politik dimulai dengan pendirian SOKSI. Gerakan kekaryaan itu digalakkan untuk membendung infiltrasi paham komunisme yang dikampanyekan secara gencar oleh PKI.

Sejak kejatuhan PKI, SOKSI di bawah kepemimpinan Suhardiman memosisikan diri sebagai salah satu wadah pengkaderan calon-calon pemimpin. Para kader SOKSI telah menduduki sejumlah jabatan penting di pemerintahan dan partai politik negeri ini.

SOKSI selalu menekankan konsep manusia sebagai insan karya bagi setiap kadernya. Maka semua calon pemimpin berasal dari SOKSI telah dipersiapkan untuk selalu siap berkarya bagi nusa dan bangsa. Suhardiman dan SOKSI juga selalu memosisikan diri sebagai mitra kritis bagi pemerintah.

SOKSI kemudian menjadi salah satu ormas yang membidani kelahiran Partai Golkar dan Suhardiman menjadi anggota Dewan Pembina. Kendati secara formal dia tidak pernah menduduki posisi tertinggi di Golkar, ketokohan Suhardiman sangat diperhitungkan.

Para politikus Golkar kerap meminta restunya sebelum mengambil sebuah keputusan penting. Bahkan menjelang Pemilu Presiden 2014, calon Wakil Presiden, Jusuf Kalla, pun datang ke rumahnya untuk mendapatkan dukungan moral dari sesepuh Golkar itu. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya