- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bindang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, tersinggung ketika salah satu Anggota Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Bakri bertanya terkait dugaan pertemuan dengan salah satu pengacara Setya Novanto.
Luhut hadir di persidangan MKD, Senin, 14 Desember 2015. Kehadiran Luhut untuk mengkonfirmasi terkait penyebutan namanya dalam rekaman percakapan 'Papa Minta Saham' di skandal Freeport. Nama Luhut disebut hingga 66 kali.
Kejadian itu bermula ketika Anggota MKD, Ahmad Bakri, menanyakan Luhut terkait kabar yang menyebut bahwa dia pernah bertemu dengan Lukas, salah satu tim pengacara Setya Novanto pada 9 Desember 2015, pukul 24.00 WIB.
"Jam 9.30 (malam) saya sudah tidur. Presiden jam 10 (malam) telepon saya tidak angkat. Saya sudah tidur," kata Luhut di depan persidangan MKD.
Luhut menyayangkan munculnya pertanyaan ini di persidangan MKD. Dia menganggap pertanyaan yang bersifat tuduhan itu tidak berdasar. "Saya bingung juga pertanyaan begini ada di sini (MKD)," ujar Luhut.
"Saya belum orang gila. Saya belum gila melakukan pertemuan dengan Lukas tengah malam," kata Luhut menegaskan.
"Makanya karena Anda tidak gila, kami panggil ke sini," kata Bakri.
Luhut meminta semua pihak membangun bangsa ini dengan berpikiran secara positif, dan tidak mengembangkan isu-isu yang tidak jelas. Sebab, bila isu tak jelas itu terus menerus dikembangkan dapat meningkatkan tensi.
"Kalau di tengah jalan salah, ya hukum saja. Negeri ini berangkat dari hukum," kata Luhut. (ase)
Menko Luhut Berencana Kunjungi Reklamasi Pulau G
Pulau G sempat disetop pembangunannya di era Menko Rizal Ramli.
