Partisipasi Pilkada di 5 Daerah Ini Turun 20 Persen Lebih

Ilustrasi suasana saat Pilkada Serentak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
Anggota Komisi Pemilihan Umum Sigit Pamungkas mengakuiĀ  berdasarkan hasil rekapitulasi Pilkada sementara memang ditemukan penurunan angka partisipasi secara nasional. Setidaknya, ada 5 daerah yang turun lebih dari 20 persen.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

"Tapi data yang KPU kumpulkan masih data sementara berdasarkan upload C1. Jadi kemungkinan masih ada koreksi dari data rekapitulasi secara berjenjang, karenanya harus menjadi catatan," kata Sigit di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2015.
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI


Lima daerah itu adalah Pasaman, Ogan Komering Ilir (OKI) Timur, Semarang, Bantul, Timor Tengah Utara (TTU). Alasannya, ada kejadian khusus yang mempengaruhi rendahnya partisipasi pemilih yakni kasus korupsi.


"Ini belum kami simpulkan apakah variabel itu yang menunjukkan angka partisipasi turun yang sedemikian ataukah variabel lain. Tetapi daerah tadi yang turunnya lebih 20 persen, kami cek secara cepat ada kasus terkait korupsi," ungkap Sigit.


Sigit menerangkan, jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih di Pilkada sebelumnya memang terjadi penurunan. Sigit membandingkan, Pilkada sebelumnya di Pasaman tingkat partisipasi pemilihnya mencapi 90 persen, namun Pilkada saat ini hanya mencapai 69 persen saja.


"Ini kan kalau dilihat daerah-daerah yang sempat muncul kasus-kasus. Coba di goggle saja, contoh OKI Timur," kata Sigit.


Untuk itu, lanjut Sigit, hal tersebut menjadi perhatian bagi KPU, apakah sebab yang membuat partisipasi di lima daerah itu mengalami penurunan partisipasi pemilih yang sangat tinggi.


"Apakah karena ketidakpuasan pemilih atas kinerja pemerintahan atau terhadap calon yang ada, apa karena sosialisasi KPU kesalahan penyelenggara Pemilu, apa karena tidak kecermatan penyelenggara ataukah ada ada orang yang menyuruh tidak datang di suatu basis lawan," terang Sigit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya