- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id - Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M. Massardi, membandingkan sepak terjang mantan Ketua DPR Setya Novanto dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam karier politik mereka. Dua sosok itu kini menjadi perhatian masyarakat.
"Minggu ini kita lihat dua simbol yang bertentangan (Ahok dan Novanto)," ujar Adhie, Jakarta, Jumat, 18 Desember 2015.
Ia melanjutkan Novanto dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said karena dianggap mengatasnamakan Presiden meminta saham PT. Freeport.
Tuduhan tersebut, menurut Adhie, tidak terbukti dalam rekaman transkrip percakapan antara Novanto dengan Bos Freeport Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Riza Chalid.
"Sudirman dan Maroef sendiri yang katakan (tuduhan itu) bukan dari dia, tapi media," kata Adhie.
Ia menjelaskan, atas persoalan ini Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) malah sepakat dengan opini yang sudah dirancang bahwa Novanto terbukti atau harus dianggap bersalah.
Sebaliknya, Adhie menilai apapun bukti yang ditemukan terkait persoalan yang melibatkan Ahok, justru malah dinyatakan tidak bersalah. Menurutnya, dua kutub yang berlawanan ini mencemaskan.
Ia mencontohkan kasus dugaan korupsi Transjakarta yang diduga terkait dengan Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Ahok sebagai Wakilnya.
"Tapi semua hilang. Kita harap ada DPR dan DPRD yang lebih sensitif menyuarakan hati rakyat. Tapi DPRD-nya juga sama saja," kata Adhie. (ase)
Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
Tak ada yang mengaku memasang spanduk tersebut.
