Israel Dapat Bebas Visa, Politikus PKS Kecam Pemerintah

Bendera Israel.
Sumber :
  • thebluegrassspecial.com

VIVA.co.id - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsy, memprotes keras sikap pemerintah yang memberikan bebas visa kunjungan Israel ke Indonesia.

Menurut anggota Komisi III DPR ini, sikap itu sangat mengagetkan. Apalagi, Indonesia selalu konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia.

"Karenanya kita menjadi inisiator Konferensi Asia Afrika pada 1955. Palestina adalah satu satunya peserta KAA yang sampai saat ini belum merdeka karena masih dijajah Israel. Dan sekarang kita memberikan karpet merah buat Israel dengan fasilitas bebas visa, ini sama saja dengan penghianatan terhadap KAA dan Dasa Sila Bandung," kata Aboebakar saat dihubungi, Selasa 22 Desember 2015.

Dia menyesalkan sikap itu. Sebab, sejak era Presiden Soekarno, upaya bangsa ini menghapus penjajahan di atas dunia sangat gencar dilakukan.

"Pemerintah seharusnya meneruskan perjuangan Bung Karno yang digagas melalui KAA untuk memerdekakan Palestina. Karena ini merupakan bagian dari amanah yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945," kata Aboebakar.

Menurut dia, memerdekakan semua bangsa, adalah semangat perjuangan yang sudah digagas sejak Bung Karno. Bahkan, itu menjadi pembukaan dari konstitusi Indonesia.

Secara historis, kata Aboebakaar, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Dengan pengakuan itu, menjadi tonggak penting dalam sejarah eksistensi Indonesia sebagai sebuah negara.

Australia Tetap Tak Berikan Bebas Visa kepada WNI

"Karenanya, seharusnya bukan saja lantaran semangat KAA yang melandasi pembelaan kita untuk Palestina, namun juga hutang budi terhadap pengakuan kita sebagai negara. Janganlah kemudian air susu yang telah mereka beri kita balas dengan air tuba," lanjut politisi asal Kalimantan Selatan itu.

Apalagi, lanjutnya, dalam debat Capres 2014 lalu, Jokowi menjanjikan akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sehingga menurutnya, tidak boleh juga ingkar dengan janji itu.

"Namun sekarang seolah lupa, malah menjalan hubungan mesra dengan Israel, negara yang menjajah Palestina. Bukankah seharusnya Presiden memiliki komitmen untuk menjalankan kebijakan sesuai janji kampanye yang dibuatnya sendiri," jelas Aboebakar.

Secara kultural, kata Alhabsyi, masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan bangsa Palestina. "Selama dijajah oleh Israel, banyak bantuan yang disalurkan warga Indonesia ke sana," katanya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut ada 84 negara penerima Fasilitas Bebas Visa Kunjungan ke Indonesia.

Dengan tambahan ini, maka ditargetkan langsung bisa berlaku pada pekan ini.

"Ada 84 negara baru yang hari ini kita putuskan untuk diberikan bebas visa, mulai efektif minggu ini," kata Rizal seusai rapat koordinasi perkembangan pemberian Bebas Visa Kunjungan di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin 21 Desember 2015.

Rizal menyebutkan, negara-negara baru yang mendapatkan fasilitas itu adalah Australia, Brasil, Ukraina, Kenya, Uzbekistan, Bangladesh, Kamerun, Palestina, Honduras, Pakistan, dan Mongolia. Kemudian, Sierra Leone, Uruguay, Bosnia Herzegovina, Kosta Rika, Israel, Albania, Mozambik, Macedonia, El Salvador, Zambia, Moldova, Madagaskar, Goergia, Namibia, Kiribati, Armenia, Bolivia, Bhutan, Guatemala, Mauritania, dan Paraguay.

"Nilainya jauh lebih tinggi dari pertumbuhan normal yang biasanya sekitar enam hingga delapan persen, sedangkan ini mencapai 19 persen," katanya.

Menlu Papua Nugini, Rimbink Pato bersama Menlu Retno Marsudi

RI-Papua Nugini Bahas Visa Bebas dan Perbatasan

Monumen perbatasan dan kedatangan Menkopolhukam juga dibicarakan.

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2016