PAN Bantah Ngebet Masuk Kabinet Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membantah partainya bernafsu ingin masuk ke kabinet. Menurutnya, bergabungnya PAN ke pemerintah hanya untuk membantu kinerja agar lebih baik.

"Seolah-olah PAN yang ngebet masuk kabinet. Sementara, kami bergabung awal September kemarin, bukan demi reshuffle kabinet," kata Yandri dalam perbincangan dengan tvOne, Jumat 25 Desember 2015.

Soal reshuffle, lanjut Yandri, PAN menyerahkan sepenuhnya pada Presiden Joko Widodo. Itu pun jika Jokowi melihat ada kebutuhan memperbaiki kinerja.

Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN

"Pos mana saja yang mau di-reshuffle (perombakan kabinet), kembalikan ke Presiden, semua pihak bisa memberi pendapat," kata Yandri lagi.

Yandri berpendapat bahwa reshuffle bukanlah barang tabu untuk dilakukan. Meski demikian, dia mengaku tidak tahu apakah reshuffle kabinet jilid II benar-benar akan dilakukan.

"Kalau pun ada, kami menghormati hak prerogatif Presiden," tuturnya.

Hingga kini, Yandri mengklaim PAN belum pernah secara resmi menyetor nama ke Jokowi. Begitu juga sebaliknya, Jokowi belum meminta PAN menyerahkan kader-kader untuk diangkat sebagai menteri secara formal.

"Belum pernah ada surat untuk mengajukan nama, belum ada surat keluar, rapat harian, pleno yang membahas PAN mengirim nama ke Presiden," ujar Yandri.

Terlepas dari itu, Yandri menegaskan PAN siap mengirim kader mereka jika diminta oleh Jokowi. Ia memastikan kader PAN yang layak masuk kabinet tidak sedikit.

"Sewaktu-waktu diajak membantu Presiden, kader PAN cukup banyak yang mumpuni." (asp)

Saleh Husin

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi

Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016