Atasi Papua, Perlu Tiru Cara Sutiyoso Jinakkan Din Minimi

Susaningtyas Kertopati
Sumber :
  • ANTARA
VIVA.co.id
Demo Tutup Freeport Ditengarai Ditunggangi Penguasa Papua
- Din Minimi, Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka, berhasil dibujuk pemerintah untuk tidak lagi melakukan aksi gerilyanya. Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso yang berhasil membujuk hingga dia menyerahkan diri.

AJI Protes Kapolda Sebut Jurnalis Papua Terlibat Propaganda

Penyelesaian dengan damai, juga pernah dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan GAM pada 2005 lalu. Hingga akhirnya, konflik panjang GAM dan RI berakhir.
Eks Tapol Papua: Dana Otonomi Khusus Diraih dengan Darah


Riak-riak konflik bersenjata oleh sekelompok orang, hingga kini masih terjadi di Papua. Terakhir, pada Minggu 27 Desember tiga orang polisi yang berjaga di Polsek Sinak, Puncak Jaya Papua, tewas setelah diserang secara tiba-tiba oleh orang tak dikenal dengan menggunakan senjata.


Perlukah penanganan di Papua, dilakukan dengan cara menaklukkan Din Minimi tanpa kontak senjata? Apalagi Presiden Joko Widodo selalu menekankan, penyelesaian tanpa kekerasan.


Pengamat intelijen Susaningtyas Nefo H Kertopati mengatakan, peristiwa di Papua jangan dianggap sepele. Walau eskalasinya tidak tinggi, namun ancaman dan gangguan itu perlu diantisipasi. Dia juga sepaham, kalau penanganan di Papua juga lebih baik mengedepankan pendekatan yang damai.


"Perlu diadakan pembahasan bersama jajaran Polhukam untuk menginisiasi gagasan baru dalam rangka mencari solusi komprehensif tentang masalah Papua, secara damai dan bermartabat dalam bingkai NKRI," kata Nuning, saat dihubungi, Kamis 31 Desember 2015.


Dia mengutip hasil kesimpulan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, bahwa masalah yang mengakar di Papua sebenarnya adalah kekerasan, ekonomi, marginalisasi masyarakat Papua, politik dan budaya.


"Penggunaan Kopassus itu last resource, jangan dipaksakan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya