- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan, kepercayaan publik menguat terhadap Presiden Joko Widodo. Keyakinan ini dipicu dua hal, ekonomi dan persoalan politik.
"Dibandingkan pada Juni 2015, responden yang merasa cukup puas hanya 37,6 persen. Lalu pada Oktober 2015, kepuasan responden sebanyak 49,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan dalam acara rilis survei "Menjadi Lebih Presidensial di 2016" di Jakarta, Selasa, 12 Januari 2016.
Hasil survei terbaru ini menyimpulkan, 56 persen responden merasa yakin dengan kemampuan Jokowi memimpin Indonesia. Djayadi mengatakan, pada akhir tahun 2015 masyarakat tampak makin optimistis dengan kinerja pemerintah. Survei kepercayaan publik ini menurut SMRC bisa menjadi modal psikopolitik bagi Jokowi untuk menegaskan pemerintahan presidensial.
Djayadi kemudian menjelaskan faktor-faktor yang dinilai menaikkan kepercayaan publik terhadap Jokowi. Dalam bidang ekonomi, Jokowi dianggap cukup berhasil menurunkan angka inflasi sehingga di bawah 5 persen. Sementara dalam persoalan politik, Presiden dinilai makin bisa menentukan sikap. "Sekarang semakin jelas Presiden memimpin komando," katanya menjelaskan.
Survei yang dirilis SMRC hari ini merupakan hasil survei terhadap 1220 responden. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan potensi kekeliruan plus minus 3,2 % pada tingkat kepercayaan 95 persen. Para responden diwawancara melalui tatap muka pada tanggal 10 hingga 20 Desember 2015.
(mus)
Antar Menteri Beda Pendapat, Ini pembelaan JK
Dibutuhkan koordinasi lebih baik, kata JK.
