Fadli Zon: Indonesia Berhasil Menjalin Konsolidasi Demokrasi

Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Sumber :

VIVA.co.id – Dalam The Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-24 di Vancouver, Kanada, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan pidato berjudul "Building the Tools of Democracy and Citizen Engagement."

Perlunya Pembiasaan Guilt and Shame Culture bagi Masyarakat Indonesia

Fadli Zon menegaskan, Indonesia telah berhasil menjalani konsolidasi demokrasi dengan sukses.

"Sejak 1998, walaupun ada tantangan besar, Indonesia dapat dikatakan telah berhasil melakukan konsolidasi demokrasi," kata Fadli dalam rilisnya dari Vancouver, Kanada, Selasa 19 Januari 2016.

Fungsi Sosial yang Melekat pada Hak Atas Tanah

Dalam 17 tahun terakhir, konsolidasi demokrasi dilakukan baik secara prosedural maupun substansial. Secara institusional prosedural beberapa perkembangan dapat dilihat pada adanya amandemen konstitusi, dilaksanakannya pemilu Presiden dan legislatif secara langsung, penghargaan pada hak asasi manusia, dibentuknya lembaga pemberantasan korupsi KPK, serta yang mutakhir ialah pelaksanaan secara tertib dan aman Pilkada Serentak di 269 daerah.

"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi bukti bahwa Islam dan demokrasi dapat tumbuh harmonis," ujarnya.

Kepemimpinan Profetik, Transisi Kepemimpinan Nasional 2024

Fadli Zon juga menegaskan bahwa demokrasi di setiap negara harus dibangun berdasarkan budaya dan sejarahnya.

"Democracy is not one size-fit all solution. Oleh karena itu, demokrasi Indonesia tidak hanya menekankan pada demokrasi politik saja, tetapi juga demokasi ekonomi dan demokrasi sosial," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

24th Annual Meeting of the Asia Pacific Parliamentary Forum, berlangsung di Vancouver 17-21 Januari 2016. Pada pertemuan tahun ini, dibahas tiga sektor isu: Politik dan Keamanan, Ekonomi dan Perdagangan serta Kerjasama Kawasan Asia Pasifik.

APPF adalah forum parlemen negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada 1991 oleh 9 negara, dimana Indonesia adalah salah satu negara pendiri. Pada pertemuan ini hadir 20 delegasi negara, seperti Jepang, Australia, Rusia, Korea Selatan, China, Australia, New Zealand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya