CSIS: Publik Jakarta Lebih Suka Calon Independen

Rekapitulasi Surat Suara Pilkada DKI Jakarta Putaran ke 2
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Djarot Harap Pendemo Tak Rusak Taman Kota
- Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung tahun 2017. Penelitian Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyimpulkan, mayoritas publik Jakarta lebih mendukung calon yang akan maju lewat jalur independen, dibandingkan yang didukung partai politik (parpol).

Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah
"Sebanyak 54,75 persen responden memilih calon yang maju melalui calon independen. Sementara 38,5 persen memilih maju melalui partai politik" ujar Peneliti CSIS, Philip Vermonte di kantor CSIS, Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.

Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta
Menurut Philip, rendahnya kepercayaan publik terhadap parpol menjadi penyebab calon independen lebih disukai. Apalagi, proses pencalonan parpol dinilai lebih mengedepankan kepentingan politik daripada kepentingan publik.

"Selama ini proses pencalonan partai tertutup, tahu-tahu publik sudah disuguhkan calon, makanya publik suka calon independen," kata Philip.

Selain itu, lemahnya dukungan publik terhadap parpol juga disebabkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Lembaga itu dianggap belum mewakili aspirasi warga Jakarta.

"Lemahnya semangat kesukarelawanan di partai politik, dan dukungan terhadap kandidat cenderung transaksional juga berpengaruh," ujar Philip.

Sementara itu, dalam tabulasi silang di antara pilihan partai dan sikap terhadap calon independen, mayoritas pendukung partai PDIP, Perindo, Hanura, PKS memilih maju melalui calon independen.

Sedangkan pendukung Gerinda, Golkar, Nasdem, PAN, dan PKB lebih menyukai maju lewat partai politik.

Survei ini dilakukan terhadap 400 orang yang tersebar secara proporsional di lima kota adiministrasi DKI Jakarta, pada 5 hingga 10 Januari 2016 lalu, melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner.

Menggunakan metodologi acak (probability sampling) dan penarikan secara multi stage random sampling. Penelitian ini punya margin of error sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya