Agung Laksono: Jangan Jual-Beli Suara dalam Munas Golkar

Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Wapres Jusuf Kalla saat penandatanganan islah terbatas, Jakarta, Sabtu (11/07/2015).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, memperingatkan semua kader agar benar-benar selektif memilih calon ketua umum partai itu dalam Musyawarah Nasional pada April 2016.
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
 
Para kader, kata Agung, harus mempertimbangkan banyak aspek, di antaranya, dedikasi dan loyalitas tinggi kepada Partai Golkar untuk memilih calon ketua umum. Para kandidat yang akan dipilih pun harus tidak tercela atau memiliki masalah hukum.
Partai Pendukung Ahok Pakai Janji Tertulis Biar Tak Membelot
 
Agung juga menegaskan agar tidak memilih calon-calon ketua umum atas dasar transaksional atau jual-beli suara. Pemilihan yang transaksional bakal menjauhkan Partai Golkar dari nilai-nilai demokrasi yang ideal dan bahkan tidak akan menyelesaikan masalah. Maka pemilihan ketua umum harus terbuka atau transparan.
Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar
 
“Munas ?harus digelar secara transparan, rekonsiliatif, demokratis serta berkeadilan," ujar di kantor pusat Partai Golkar di Jakarta pada Selasa, 23 Februari 2016.
 
Hal yang lebih penting dari semua itu, menurut Agung, Munas harus menyelesaikan permasalahan internal Partai Golkar, di antaranya, perselisihan kepengurusan. Munas jangan sampai menimbulkan masalah baru.
 
"Jangan sampai habis Munas ini ada lagi permasalahan, karena Munas ini menyelesaikan perselisihan kepengurusan, konflik internal. Insya Allah Munas akan diselenggarakan awal Bulan April mendatang," ujarnya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya