Suryadharma Ali Bersedih PPP Nyaris Hancur

Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, mengaku bersedih melihat sengketa kepengurusan partainya yang tak kunjung berakhir. PPP nyaris hancur, karena konflik yang berlarut-larut itu.
'Koalisi Partai Politik Ibarat Rumah di Atas Pasir'
 
Suryadharma, yang kini menjalani masa hukuman enam tahun atas korupsi dana haji, mengutus seseorang ke hajatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Jakarta pada Kamis, 25 Februari 2016. Dia menitipkan pesan kepada Epyardi Asda, Ketua PPP hasil Muktamar di Bandung tahun 2011.
Djan Faridz Tak Sudi Bergabung PPP Pimpinan Romahurmuzy
 
"Beliau (Suryadharma Ali) terenyuh dan tidak menginginkan partai ini (PPP) hancur. Setelah rapat dengan tim, beliau mengatakan kita harus dewasa, kita harus bisa menyatukan partai yang sudah hancur ini," kata Epiyardi kepada wartawan di sela-sela Mukernas PPP.
Nasib Partai Ka'bah setelah Islah
 
Epiyardi menjelaskan, Suryadharma menerima Surat Keputusan Kemenkumham yang menjadi dasar terselenggaranya Muktamar islah PPP. Namun, dengan syarat pelaksanaan Muktamar harus berada di bawah kendali Suryadharma.
 
Suryadharma meminta dua kepengurusan PPP yang sebelumnya terpecah membentuk majelis islah demi menuju Muktamar Islah. Kedua pihak diminta mengirimkan lima perwakilan untuk duduk bersama dengan Suryadharma, guna membahas Muktamar Islah.
 
"Beliau minta PPP hasil Muktamar Jakarta dan Muktamar Surabaya mengirimkan lima orang, merumuskan langkah-langkah konkret yang akan dicapai dalam rangka islah," ujar Epiyardi.
 
Perwakilan dua pihak itu diminta mengirimkan nama-nama yang akan diutus paling lambat pada Sabtu 27 Februari 2016.
 
Suryadharma mendelegasikan wewenangnya kepada Fernita Darwis, karena dia sekarang masih di dalam tahanan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya