VIVA.co.id - Ketua Fraksi partai Golkar, Setya Novanto, tidak akan mempermasalahan pemalsuan tanda tangannya oleh orang tak bertanggung jawab saat rapat Paripurna DPR RI beberapa waktu lalu.
"Soal absen itu sejujurnya saya kaget. Karena saya ke Manado menghadiri Musda Sulawesi Utara dan berangkat jam 04.00 WIB," kata Novanto di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu 27 Februari 2016.
Novanto yang digadang-gadang menjadi kandidat calon Ketua Umum partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) mendatang mengaku hingga hari ini tidak mengetahui siapa yang memalsukan tanda tangannya.
Meski masih penasaran, Novanto tidak akan membawa kasus pemalsuan tanda-tangan ini ke pihak polisi. "Semua sudah saya ampuni," ujar Novanto.
Novanto tengah fokus mempersiapkan diri untuk maju sebagai kandidat calon Ketua Umum partai Golkar, di antaranya dengan mekanisme organisasi pendiri partai Golkar, Kosgoro 1957. Organisasi yang dipimpin, Agung Laksono telah menyiapkan empat kandidat bakal calon Ketua Umum yang akan diusung dalam Munas Golkar mendatang.
Para Kandidat tersebut adalah: Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Setya Novanto. Sekretaris Jenderal partai Golkar, Idrus Marham. Anggot DPR RI, Airlangga Hartarto dan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
Tak ada yang mengaku memasang spanduk tersebut.
