Akar Masalah Politik Uang Parpol Bukan Soal Sumber Dana

Warna-warni atribut kampanye
Sumber :
  • ANTARA/Irwansyah Putra

VIVA.co.id - Peneliti Cyrusnetwork, Hasan Nasbi, menilai akar masalah politik uang di partai politik (parpol) bukan soal sumber dana. Masalahnya ada pada pengeluaran dana parpol yang dinilai tak masuk akal.

Mendagri: Anarki Pilkada Kalimantan Utara Cederai Demokrasi

"Kenapa elit parpol nasional, parpol agama, perilakunya sama. Mau yang NU, Muhammadiyah perilakunya sama. Berarti ada penyakit yang sama. Bukan persoalan ideologi. Politik uang itu kan perilaku yang sama di semua parpol," kata Hasan dalam diskusi di kantor Mahfud MD Initiative, Jakarta,

Ia menilai saat ini partai hanya menjadi oligarki modal. Sebab syarat yang diatur dalam undang-undang untuk membuat sebuah parpol memang mahal. Misalnya parpol harus memiliki sekretariat di semua tempat.

Di Persidangan, Fadli Zon Bantah Lakukan Politik Uang

"Harus ada bukti sewanya. Siapa yang bisa bikin partai yang wajib sewa tempat untuk kegiatan partai. Harus perlihatkan sewanya selama lima tahun. DPD dan DPC ada syarat minimalnya. Siapa yang biayai? Di tengah-tengah kepercayaan yang rendah pada parpol makanya yang mampu bikin parpol Prabowo, HT (Hary Tanoesoedibjo)," kata Hasan.

Menurutnya, semua partai harus menghidupi dirinya dengan syarat yang tak masuk akal. Misalnya untuk syarat pengurus partai, pengurusnya harus banyak. Padahal yang kerja hanya tiga orang.

Tertangkap Tangan Lakukan Politik Uang, Calon Digugurkan

"Dari mana parpol dapat dana. Tidak apa parpol punya badan usaha selama tidak terkait konflik kepentingan. Punya pabrik, mal. Boleh harusnya. Tapi belanjanya juga harus dilihat. Kalau belanja partai sama seperti hari ini, partai akan sama," kata Hasan.

Anggota Bawaslu, Nasrullah.

Awas, Terima Politik Uang Bisa Terjerat Pidana

Pada pemilu sebelumnya, hanya pemberi yang terkena ancaman pidana.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016