- DPR.go.id
VIVA.co.id – Pemecatan kader Partai Keadilan Sejahtera sebenarnya bukan hal baru. Sebelum Fahri Hamzah, sejumlah kader yang juga pendiri partai itu terkena pemecatan, bahkan saat masih bernama Partai Keadilan sudah biasa melengserkan kader. Sebut saja Syamsul Balda dan Yusuf Supendi sebagai contoh.
Seperti yang sudah diduga banyak pihak, pemecatah Fahri tak mengagetkan bagi kader-kader partai di daerah. Misalnya saja, Ketua DPD PKS Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Amir Syarifudin, yang menegaskan kader daerah tetap solid mendukung keputusan DPP.
"Yang di daerah baik pengurus, kader maupun simpatisan tetap solid mendukung PKS," kata Amir di Yogyakarta, Rabu 6 April 2016.
Menurutnya, pemecatan Fahri merupakan kewenangan dari DPP PKS disesuaikan dengan mekanisme yang ada di internal PKS.
"Itu permasalahan di DPP, kita di daerah mendukung keputusan DPP dan tidak akan berkomentar banyak, Ngeceh-Ngeceh Utek (buang-buang pikiran)," Amir yang juga Ketua Komisi A DPRD Bantul ini.
Amir menegaskan partai DPP PKS tidak akan gegabah untuk memecat kadernya apabila tidak punya kesalahan yang cukup fatal dan bila dipecat pasti ada pelanggaran fatal yang dilakukan.
"Ndak mungkin DPP PKS tidak punya alasan yang kuat ketika memecat kadernya. Apalagi kadernya punya jabatan strategis di DPR," ujar dia. (ren)
Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?
Penanganan covid-19 dianggap menjadi tanggung jawab presiden
