DPR Curiga Penyekapan WNI oleh Abu Sayyaf Murni Soal Uang

Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id
- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Tantowi Yahya, menyebut masalah penyekapan 10 warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok militan Abu Sayyaf merupakan masalah ekonomi, bukan politis.


"Kita mengira bahwa ini adalah aksi politik. Tapi dari tanggal 26 Maret sampai sekarang ABK (anak buah kapal) juga tidak dilepaskan, walau mereka orang Indonesia dan muslim. Artinya, mereka tidak ada kaitannya dengan politik. Jadi, ini murni soal ekonomi atau uang," ujar dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 11 April 2016.


Alasan tersebut, kata Tantowi, karena dia mendapatkan bocoran bahwa yang menyekap WNI tersebut bukan dari faksi yang ada di Abu Sayyaf.


"Faksi Abu Sayyaf banyak sekali dan kita dapat bocoran yang menculik ini bukan faksi yang ada, tapi merupakan sekoci lepas. Dan itu tidak semudah yang kita bayangkan. Informasi yang saya dapat motifnya ekonomi," ujarnya.


Hingga kini, 10 ABK WNI masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Kelompok tersebut meminta tebusan setara Rp15 miliar untuk membebaskan mereka. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik melalui diplomasi maupun siap secara militer. Namun, militer Indonesia tidak diizinkan masuk oleh pemerintah Filipina. (ren)

Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
Penyisiran Kelompok Bersenjata Aceh

KSAD Tunggu Perintah Panglima untuk Misi Bebaskan WNI

Hingga saat ini, ada 10 WNI yang disandera milisi Abu Sayyaf.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016