- www.antaranews.com
VIVA.co.id - Isu perombakan (reshuffle) kabinet jilid II, kini semakin menguat. Beberapa pos kementerian dikabarkan akan diganti. Lalu, posisi mana yang paling rawan akan menjadi 'korban' reshuffle oleh Presiden Joko Widodo?
Menurut Direktur Eksekutif LSM Lingkar Madani, Ray Rangkuti, posisi menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) menjadi posisi yang paling rawan dan diincar partai politk, jika reshuffle benar dilakukan.
Pos Mendes PDT yang dulu dipandang sebelah mata, saat ini menjadi strategis, karena program dana desa. "Kemendes dulu tidak diperhitungkan, sekarang diperebutkan, karena setiap desa dianggarkan 1 miliar," kata Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu 17 April 2016.
Menurut Ray, klaim dana desa tersebut, bisa menjadi modal kampanye penting bagi Parpol, untuk menarik simpati masyarakat menjelang Pemilu 2019.
Persaingan untuk posisi menteri itu, kata dia, masih berkutat antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kedua partai disebut, ngotot untuk mendapatkan pos tersebut. Saat ini, posisi Mendes PDT dijabat oleh Marwan Jafar asal PKB.
"Sekarang persaingan antara PKB dan PDIP. PKB tidak apa jatah menteri dikurangi, asal Mendes tidak lepas, PDIP tidak apa tidak bertambah, tetapi menginginkan Kemendes," lanjut dia.
Agar posisi menteri tidak disalahgunakan untuk kepentingan kelompok maupun Parpol, Ray mengimbau, agar Jokowi bijak menentukan orang yang akan mengisi posisi menteri dalam reshuffle jilid II. (asp)
Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.
