Gerindra Tak Akan Calonkan Ahok di Pilkada DKI

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, tidak terlalu peduli bahwa pendukung calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah berhasil mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) dukungan hingga satu juta. Muzani menilai, dengan kondisi demikian harusnya Ahok tak perlu lagi mempertimbangkan dukungan partai.

Hanura: Ahok Harus Lebih Cinta Jakarta Dibanding Parpol

"Kalau Ahok sudah didukung satu juta KTP, kenapa harus cawe-cawe partai," kata Muzani di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin, 20 Juni 2016.

Menurut Muzani, sejak awal partainya tegas tidak akan mendukung Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mendatang. Meskipun, diakuinya, Partai Hanura dan Partai NasDem sudah resmi mendukung Ahok.

Cerita Ahok 'Diejek' Tak Punya Uang oleh Partai Pendukung

"Gerindra tidak akan mencalonkan Ahok. Mau KTP satu atau dua juta, pasti tidak akan mencalonkan," kata Muzani.

Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, Ahok  sama sekali bukan calon yang dilirik Gerindra. Kata Muzani, masih banyak opsi calon untuk Pilkada DKI Jakarta tahun depan.  

Ramai #balikinKTPGue, Ahok: Apa yang Mau Dibalikin?

"Periode lalu, Ahok itu bukan siapa-siapa. Kami calonkan, kami perjuangkan. Pada saat itu Jokowi belum kenal Ahok, sejarahnya seperti itu. Akhirnya kami paksakan dan perjuangkan. Akhirnya Ahok terpilih," kata Muzani mengingatkan dukungan Gerindra untuk Ahok di pilkada lalu.

Selain itu, menurut Muzani, selama menjabat menjadi Wakil Gubernur dan akhirnya menjadi Gubernur, kinerja Ahok tidak terlalu memuaskan. "Dia tidak bisa melindungi rakyat kecil di Jakarta," kata Muzani.

Politikus Partai Gerindra ini meminta agar Ahok mengingat kembali janji-janji kampanye bersama Joko Widodo sebelum terpilih menjadi DKI I.

"Janjinya saat kampanye tidak menggunakan Satpol PP (Pamong Praja) untuk menakut-nakuti rakyat. Yang terjadi, dia menggunakan kekuatan Satpol PP bersama dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri untuk melakukan penggusuran," kata Muzani. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya