70 Tahun Merdeka, Ini yang Bikin Indonesia Belum Maju

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjoe.
Sumber :
  • Partai Perindo.

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo menyatakan dari sekitar 250 juta penduduk, hanya sekitar 1 juta lebih yang membayar pajak. Kondisi itu menunjukkan kesenjangan sosial di Indonesia sangat tinggi.

Caleg Perindo Polisikan Caleg Hanura gara-gara Dugaan Penipuan CPNS

"Yang mapan sedikit yang tidak mapan banyak, makin hari kesenjangan semakin lebar. Ini yang harus ditata ulang,"ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 Juni 2016.

Hary mengatakan, basis pembayar pajak yang kecil tersebut menunjukkan ekonomi Indonesia saat ini hanya digerakkan oleh sebagian masyarakat. Hal tersebut terjadi karena Indonesia masuk ke pasar bebas di saat mayoritas masyarakat belum siap baik dari sisi kesejahteraan dan pendidikan.

Hary Tanoe Minta Jokowi Ceritakan Kunci Suksesnya

"Ini yang mengakibatkan ekonomi kita ditopang oleh sebagian kecil masyarakat saja. Itulah yang menyebabkan, Indonesia sudah merdeka 70 tahun, tapi masih belum menjadi negara maju," ujarnya.

Tokoh yang akrab disapa HT itu menuturkan, pada zaman Orde Lama pasar Indonesia belum terlalu bebas. Kemudian masuk ke Orde Baru mulai terbuka perlahan-lahan, dan saat masuk reformasi semakin terbuka.

Sekjen Parpol Pendukung Jokowi Kumpul, Rampungkan Timses

"Zaman sekarang buka-bukaan. Sekarang kita sudah masuk MEA di saat tatanan masyarakat kita belum siap. Banyak pemikir-pemikir kita mindsetnya luar negeri, mindsetnya asing. Padahal kita berbeda," kata HT.

Sebagai contoh dia menggambarkan perkembangan ekonomi di India. Negara tersebut 30 tahun lalu menerapkan ekonomi liberal. Padahal, masyarakat negara tersebut belum siap dalam kesejahteraan dan pendidikan.

Seiring dengan waktu, pembangunan di negara tersebut hanya terkosentrasi pada kelompok elite. Mayoritas masyarakatnya yang secara kesejahteraan dan pendidikan kurang, tidak menerima manfaat dari pertumbuhan ekonomi. Sampai hari ini ekonomi India masih kecil, kesenjangan pun semakin lebar.

"Seharusnya masyarakat yang belum produktif dibangun menjadi produktif dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada mereka. Tujuannya agar masyarakat tumbuh lebih cepat," ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa posisi Indonesia saat ini masih sekitar 30 persen dari batasan minimum pendapatan per kapita negara maju yang sebesar US$ 12.000. Tanpa mengubah strategi ekonomi Indonesia, akan sulit untuk menjadi negara maju.

"Sebab yang bertumbuh menjadi penopang ekonomi terkosentrasi pada kalangan atas yang jumlahnya sedikit."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya