Politikus PKS: Penyanderaan WNI Tunjukkan RI Tak Disegani

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai penculikan anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) menunjukkan Indonesia dilecehkan oleh orang atau kelompok. Atas persoalan penculikan ABK WNI yang selalu berulang, ia mengatakan langkah pertama yang harusnya dilakukan pemerintah memperbaiki diplomasi Indonesia agar semakin bagus.

Bareskrim Tangkap Pelaku Perdagangan Orang 2 WNI ke Kapal China

"Itu artinya kewibawaan kita tidak dihitung," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu saat dihubungi, Senin 11 Juli 2016.

Menurutnya, menyadari kemungkinan peta ancaman itu pengawasan harus diperketat. Peta semacam itu bisa saja ada, tapi persoalannya tak mungkin mengawasi seluruh laut 24 jam untuk tiap kapal yang lewat.

ABK Asal Indonesia Meninggal, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar Amerika

"Yang memungkinkan meningkatkan kewibawaan kita agar mereka menghitung," kata Abdul.

Saat ditanya soal tebusan yang diduga diberikan pada penculikan ABK WNI sebelumnya, ia menyatakan sudah mewanti-wanti agar solusi penculikan jangan menggunakan tebusan. Tapi menurutnya semua orang tahu kasus-kasus terdahulu diselesaikan dengan membayarkan tebusan.

Bareskrim Selidiki Potensi Perdagangan Manusia 14 ABK Long Xing 629

"Bukan sekadar jadi pembelajaran tapi harus belajar lebih cepat lagi, jangan belajarnya terlalu lama apalagi ini sudah ke empat. Kalau di Filipina dilakukan Abu Sayyaf maka mereka menghitung banget, kenyataannya ditebus juga," kata Abdul.

Ia menegaskan kalau Indonesia disegani maka tidak akan ada pihak yang berani menculik WNI. Persoalannya diplomasi yang pemerintah Indonesia lakukan ke negara-negara yang bersangkutan belum berhasil.

Lagi, 3 Pelaku Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing Ditangkap

Bareskim Polri telah melakukan pemeriksaan 14 ABK Long Xing 629.

img_title
VIVA.co.id
23 Juni 2020