DPR Ungkap Perbedaan Perlakuan terhadap Tenaga Kerja Asing

Saleh Partaonan Daulay
Sumber :

VIVA.co.id – Kementerian Tenaga Kerja dan jajarannya di daerah diminta mengawasi para tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Indonesia.

Pasalnya, menurut anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Saleh Partaonan Daulay, banyak keluhan masyarakat disampaikan kepada Komisi IX terkait keberadaan TKA. Termasuk soal upah TKA yang disebutkan lebih tinggi dibandingkan warga Indonesia pada level yang sama.

Gerindra: Prabowo-Gibran Tidak Anti Tenaga Kerja Asing

Salah satu temuan yakni para TKA yang bekerja di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan batu bara yang berada di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara. Menurut laporan masyarakat, kata Saleh, TKA yang bekerja di proyek tersebut diperlakukan istimewa. Selain gaji lebih baik, para TKA juga mendapatkan mess dan fasilitas akomodasi.  

"Padahal keahlian para pekerja itu biasa saja. Menurut pengamatan masyarakat, kalau cuma bisa bekerja seperti itu, pekerja Indonesia banyak yang bisa dan tidak perlu memakai TKA," kata Saleh dalam pesan tertulis, Selasa 9 Agustus 2016.

Ini Alasan Luhut Tunjuk Bule Awasi Proyek IKN

Dia mengatakan, pemerintah karena itu harus mewaspadai fenomena seperti ini. Dikhawatirkan, perlakuan tersebut berisiko potensi konflik sosial. Apalagi lapangan pekerjaan masih menjadi masalah di masyarakat.  

"Saya sedang reses di Sumut (Sumatera Utara) ini. Ada masyarakat yang melaporkan tentang keberadaan TKA asal Tiongkok yang bekerja di Hamparan Perak. Tidak dijelaskan sejak kapan mereka mulai bekerja di sana. Kelihatannya pengawasan Disnaker lokal dan provinsi sangat lemah," tutur Politikus PAN ini.

Jawaban Ganjar Diminta Usir TKA China: Kalau Diusir, Kamu Bisa Gantikan?

Saleh mengingatkan agar pemerintah segera mengecek hal tersebut dan membenahi sistem tenaga kerja agar berkeadilan. "Apalagi TKA tersebut sama sekali tidak memahami budaya dan adat istiadat setempat," kata Saleh.

PLTU tersebut berlokasi di Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Saham PLTU sebagian besar dimiliki PT Mabar Elektrindo bekerja sama dengan perusahaan asal China PT Shanghai Electric Power Construction co.ltd (SEPC).
 

Muhaimin Iskandar Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024

Prihatin Tambang Ilegal Marak, Cak Imin: Tambang yang Legal Saja Tak Bawa Kesejahteraan

Cak Imin mengaku prihatin dengan maraknya keberadaan tambang ilegal merujuk data yang dimilikinya. Kata dia, bisnis tambang dilakukan secara ugal-ugalan.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2024