Golkar Tak Ingin Syahrul Yasin Limpo Pindah Partai

Syahrul Yasin Limpo.
Sumber :
  • VIVA/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – Partai Golkar berharap mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Golkar Sulawesi Syahrul Yasin Limpo tetap menjadi kader partai berlambang pohon beringin. Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan bahwa Syahrul merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki Partai Golkar. Hal itu dibuktikan kesuksesannya memimpin Golkar Sulsel selama ini.

Mentan Sebut Alih Fungsi Lahan Pertanian Ancam Produksi Padi Nasional

"Pak Syahrul itu adalah seorang kader yang militan, kader lahir dari bawah dan menunjukkan dedikasinya meskipun sudah tidak jadi Ketua DPD I Golkar (Sulsel)," kata Idrus saat ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis 1 September 2016.

Meskipun Syahrul tak lagi menjadi Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, namun Gubernur Sulsel itu tetap bisa berkontribusi dalam hal pemikiran melalui posisinya di Dewan Pakar Partai Golkar.  

Ganjar-SYL Saling Balas Pujian, Pengamat: Salah Satu Opsi di 2024

"Tentu nanti ada proses politik dan posisi politik yang akan menjadi pertimbangan kami ke depan," ujarnya.

Namun demikian kata dia, Partai Golkar tak bakal melarang Syahrul jika ingin berpindah ke partai politik lain. Diketahui tiga partai politik yakni Partai NasDem, Partai Amanat Nasional dan Perindo telah "melamar" Syahrul.

Mentan Klaim Stok Beras Aman, 2 Tahun Tak Perlu Impor

"Golkar adalah partai terbuka dan tak ingin menyandera kader-kadernya. Kami sangat menghargai hak politik masing-masing kader," katanya.

Sebelumnya, tiga partai politik yakni NasDem, Partai Amanat Nasional dan Perindo mulai mendekati mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Namun Syahrul hingga saat ini belum memberikan keputusan.

"Kalau saya ditawar oleh Surya Paloh, Hary Tanoe (Ketua Perindo) dan PAN, masak saya harus langsung bilang ya. Beri saya kesempatan," kata Syahrul di Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis 1 September 2016.

Gubernur Sulsel itu mengatakan, tidak ingin terburu-buru menyatakan sikap bergabung dengan partai lain usai dicopot dari jabatan ketua DPD I Golkar Sulsel.

"Ini tidak gampang diatur, banyak pertimbangan. Nanti kalau sudah pindah partai saya dibilang lagi kutu loncat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya