Komisi IX Minta Pemerintah Intensifkan Penanganan Virus Zika

Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk mengintensifkan langkah-langkah penanganan virus zika karena penyebaran virus tersebut sudah semakin meningkat dan merebak di negara-negara tetangga.

750 Juta Nyamuk Buatan Siap Dilepas untuk Lawan DBD dan Virus Zika

"Malaysia telah mengonfirmasi menemukan virus itu di negaranya. Di Singapura, sudah ada 242 pasien terinfeksi virus zika. Dengan kondisi ini, pemerintah tidak boleh 'berleha-leha'," kata Saleh,  Senin 5 September 2016.

Politisi PAN itu mengatakan Komisi IX DPR sudah mengingatkan Kementerian Kesehatan agar bersungguh-sungguh melalui rapat dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Sabtu lalu.

DPR Setujui Pagu Indikatif Kemensos 2021 Sebesar Rp62,024 Triliun

Sejauh ini, persebaran virus zika diketahui lebih banyak melalui nyamuk ‘aedes aegepty’. Pada musim kemarau yang masih diwarnai hujan seperti saat ini, Saleh khawatir perkembangbiakan nyamuk akan mempermudah penyebaran virus tersebut.

Komisi IX juga meminta pemerintah mempersiapkan anggaran yang cukup dalam perang melawan zika. Karena kasus baru, anggaran yang dimiliki Kementerian Kesehatan sejauh ini masih untuk menangani penyakit menular lainnya.

Demokrat: Jika RUU HIP Bertujuan Mulia, Enggak Mungkin Rakyat Bereaksi

"Anggaran Kemenkes belum termasuk untuk menangani dan menanggulangi virus zika," ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara II itu.

Sebelumnya, pihak berwenang Singapura pada Minggu membenarkan terdapat 27 kasus penularan virus zika lagi sehingga jumlah keseluruhan mencapai 242 orang.

Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional Singapura menyatakan 25 kasus baru penularan zika terjadi di wilayah tempat pertama infeksi zika di negara tersebut, satu berpotensi menyebar di tempat baru dan lainnya belum diketahui berkaitan dengan daerah mana.

Penyakit zika yang dialami perempuan hamil diketahui menyebabkan cacat lahir mikrosepalus atau kepala dan otak berukuran kecil, serta kelainan lain pada otak.

Hubungan antara zika dan mikrosepalus pertamakali diketahui terjadi di Brasil dan sejak itu telah menyebabkan lebih dari 1.800 kasus mikrosepalus.

Pada orang dewasa, penyakit zika juga diketahui berhubungan dengan penyakit syaraf yang langka yang disebut Gilain-Barre dan gangguan syaraf yang lain.

Virus ini diketahui pertamakali di Uganda pada 1947 dan tidak ditemukan di Amerika hingga pada 2014.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya