- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Ruhut Sitompul sudah mengambil keputusan. Setelah mundur dari Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Partai Demokrat, Ruhut kini merencanakan melepas posisi anggota DPR.
"Setelah reses ini saya akan mundur sebagai anggota DPR," kata Ruhut kepada VIVA.co.id, Senin, 17 Oktober 2016.
Meskipun demikian, Ruhut menegaskan bahwa ia berharap tetap menjadi kader atau anggota Partai Demokrat. Dia meminta status itu jangan diganggu.
"Aku tegas kepada mereka. Aku kader Partai Demokrat jangan ganggu keanggotaanku. Kalau ganggu semut saja diinjak dia menggigit, apalagi Ruhut Poltak Sitompul. Tapi bagaimana gigitan Ruhut, semua tunggu saja," ujarnya.
Namun, jika memang tetap diganggu atau dengan kata lain dipecat, Ruhut mengaku siap menghadapinya. Ia tidak akan takut.
"Kalau kekeh memecat aku, enggak apa-apa. Aku akan menjadi tokoh independen seperti Ahok. Aku itu paling simpel, karena bekerja dengan hati. Aku sebagai kader Partai Demokrat tetap pegang moto itu, katakan tidak pada korupsi," katanya.
Ruhut menegaskan Demokrat adalah partai terakhirnya. Oleh karena itu, dia tak akan pindah ke partai lainnya. "Beberapa partai melamar aku supaya pindah, tapi aku katakan tidak," tuturnya.
Kini, Ruhut mengaku sudah tidak memikirkan soal Komisi Pengawas Partai Demokrat atau sanksi yang bakal ia terima dari partai tersebut. Dia pun mempunyai pesan untuk partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"2019 tidak lama. Aku bukan mengancam. Tapi jangan ganggu. Meskipun hatiku selembut salju, tapi jangan bangunkan harimau yang lagi tidur." (ase)
Darmizal Sebut Somasi SBY Tidak Memiliki Dasar Hukum
Somasi tersebut, kata Darmizal, dirasa sangat konyol untuk dilakukan, karena kubu AHY sudah membawa sengketa ke pengadilan
