Sekjen PKB Ingatkan Urgensi Pemerintah Rangkul Ulama

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, berharap pemerintah terus memperbaiki pola komunikasi dengan kalangan ulama. Terutama, kata dia, jelang aksi superdamai yang akan dilaksanakan di Monas pada 2 Desember 2016 karena para ulama memiliki peran strategis di dalam memperkuat keutuhan bangsa.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Jika pemerintah bisa merangkul para kiai atau ulama maka negara kita juga akan solid dan kuat,” kata Karding saat dihubungi, Kamis 1 Desember 2016.

Karding menjelaskan, para ulama menempati posisi penting dalam kehidupan umat Islam. Ulama merupakan panutan yang senantiasa didengar ucapannya dan ditaati petuahnya atau dikenal dengan istilah sami’na wa ato’na.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Meninggalkan para alim ulama berarti meninggalkan suara rakyat. Suara kiai representasi suara umat. Apa yang menjadi perkataan kiai bagian dari perkataan umat," kata dia.

Karding mengingatkan para ulama harus dilibatkan dalam membahas persoalan-persoalan kebangsaan. Pemerintahan Jokowi karena itu bisa memilah dan ikut menganalisis ide dan gagasan dari para kiai untuk perbaikan bangsa.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Jika memang tak baik silakan dikritisi. Jika baik maka pemerintah harus menindaklanjuti ide itu," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan peristiwa aksi damai 4 November lalu harus menjadi pelajaran penting bagi pemerintah. Pemerintah sudah saatnya mendengarkan ide-ide para kiai untuk meneguhkan pembangunan yang sudah baik.

"Pemerintah jangan hanya menjadikan ulama, kiai, sebagai pemadam kebakaran baru dilibatkan saat sudah muncul gejolak sosial," tegasnya.

Karding juga berharap para ulama turut berperan mendidik umat dan menjaga iklim demokrasi agar tetap damai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya