Isu Miring Diklaim Gerus Elektabilitas Rano Karno

Pasangan Cagub-Cawagub Rano Karno (kanan)-Embay Mulya Syarif (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA.co.id – Dinamika Pilkada Banten dipandang cukup menarik diikuti perkembangannya. Meski diakui gebyar Pilkada Banten kalah dengan Pilkada DKI Jakarta, tapi pelaksanaan Pilkada Banten saat ini dinilai lebih seru dibanding pelaksanaan lima tahun lalu. Dinamika tinggi Pilkada Banten bisa dilihat dalam perbincangan di dunia maya.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

"Dilihat dari banyaknya perbincangan di social media, Pilkada Banten ini menempati urutan kedua dalam hal pembicaraan oleh netizen," kata Husnul Khotimah dari Kelompok Diskusi Demokrasi Digital Indonesia (KoD3 Indonesia) dalam keterangannya kepada VIVA.co.id, Sabtu 14 Januari 2017.

Husnul mengatakan, isu paling banyak dibicarakan dan menarik perhatian netizen dalam Pilkada Banten adalah soal korupsi dan dinasti. 

Disebut Mau Ikut Pilkada Lagi, Rano Karno: Saya Tegaskan Tidak

"Itu karena isu tersebut pertama diungkap oleh ketua KPK. Dan dari pengamatan kami, isu ini cukup merugikan pihak Rano Karno," ujar Husnul.

Husnul mengatakan, isu dugaan penerimaan gratifikasi oleh Rano Karno dari Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan, mudah dicari di Google. Dalam hasil pencarian di mesin pencarian atas isu miring soal Rano cukup banyak ditemukan, baik artikel dari berita resmi maupun dari berita yang abal-abal.

Adik Ratu Atut Akui Ada Perjanjian Jatah Jabatan Wabup Serang

"Bahkan ada yang berbentuk fakta hukum persidangan," kata dia.

Isu dugaan Rano Karno menerima aliran dana dari Wawan itu faktanya cukup menggerus tingkat kepercayaan publik atas pemeran Si Doel dalam sebuah sinetron. Peneliti Stratakindo, Octarina Soebardjo menunjukkan elektabilitas Rano melorot dari waktu ke waktu. 

Octa menuturkan, jika semua lembaga yang melakukan survei berkala di Pilkada Banten mengumumkan secara transparan hasil surveinya kepada publik, dia yakin akan menunjukkan kurva melorotnya elektabilitas Rano Karno.

Pengukuran survei Stratakindo menunjukkan, tren penurunan elektabilitas Rano beserta pasangannya, Embay Mulya Syarif secara tajam, dari posisi di atas 50 persen pada awal tahun kemudian anjlok. 

"Turun sampai ke angka 30 persen di akhir tahun 2016," kata dia.

Octa menjelaskan, secara personal Rano lebih dikenal daripada Wahidin Halim, kompetitor calon gubernur Banten. Tapi, dari sisi tingkat keyakinan dan kepercayaan publik pada dua figur itu, Wahidin diklaim lebih unggul. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya