Bela Arief Poyuono, Koalisi Buruh Ancam Tak Dukung Prabowo

Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Koordinator Koalisi Buruh Bersatu Nasional (KSBN), Tri Sasono, menyampaikan keprihatinan atas lepas tangannya Gerindra terhadap polemik Arief Poyuono yang sempat menyamakan PDIP dengan PKI. Padahal, menurut mereka, pernyataan Arief untuk membela kepentingan Gerindra dan Prabowo Subianto.

Viral Curhatan Anak di Akhir Hayat Ayahnya Rela Nahan Sakit Demi Bisa Coblos Prabowo Subianto

"Arief Poyuono merupakan tokoh buruh yang sangat kami andalkan dalam perjuangan kami selama ini telah dikhianati Partai Gerindra terkait pernyataan Arief yang membela marwah partai dan Ketua Umum Gerindra," kata Tri melalui pesan singkat, Kamis, 3 Agustus 2017.

Perkara Arief yang dilaporkan secara hukum oleh PDIP, dinilai Tri, lepas tangan Gerindra yang tak membela tokoh buruh. Hal ini menjadi keheranan, karena Arief selama ini dinilai selalu membela dan memperjuangkan Gerindra.

Kontroversi Cuitan Fedi Nuril soal Prabowo dari Penculik hingga Pelayan

Menurut dia, salah satu contoh saat Pileg dan Pilpres 2014, sebagian buruh merapatkan barisan untuk mendukung Gerindra dan Prabowo Subianto. Dukungan ini tak lepas dari imbauan dan konsolidasi yang dilakukan Arief Poyuono.

Mengacu kasus Arief, Tri mengancam akan menarik dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Momen Guru Besar UGM Minta Maaf, Adiknya Rela Tak Lanjut SMA Demi Lanjutkan Kuliahnya

"Mulai hari ini dengan melihat ketidakberpihakan Prabowo dan Gerindra kepada Arief Poyuono selaku kawan kami dan pejuang kami, maka kami menarik semua dukungan dari Partai Gerindra dan Prabowo," ujar Tri.

Ia menambahkan, perbandingan lain ketika sikap Gerindra makin jelas ketika tak mengadvokasi para buruh yang sedang 'dikriminalisasi' saat aksi menolak Peraturan Pemerintah 78 tahun 2015. Sementara, Arief justru banyak membantu dan mendukung untuk kebebasan para buruh dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Kami serukan pada kawan-kawan buruh seluruh Indonesia untuk tidak lagi mendukung dan memilih Gerindra dan Prabowo pada Pemilu 2019," kata Tri.
    
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai, PDIP seharusnya mengoreksi diri dan tak perlu merespons negatif kritikan Prabowo Subianto. Arief pun menyindir agar elite PDIP seperti Sekjen PDIP Hasto Kristianto tidak antikritik.

Baca: Gerindra Minta PDIP Tak Pandang Negatif Kritik Prabowo

Polemik ini berawal saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyindir Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang berambisi jadi presiden karena menyinggung ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen sebagai lelucon.
    
Hal ini direspons Arief dengan memberikan keterangannya kepada wartawan pada Selasa, 1 Agustus 2017.

"Karena itu jangan dong Prabowo mengkritik UU Pemilu yang dianggap lelucon politik dan nipu rakyat, dikira ambisi jadi presiden. Kok Hasto sebagai Sekjen Partai antikritik sih," kata Arief, Selasa 1 Agustus 2017.

Dalam keterangan tertulisnya, ia mengkritik PDIP agar jangan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) yang anti kritik dan melanggar konstitusi.

"Nah, biasanya sifat PKI itu antikritik dan melanggar konstitusi. Makanya wajar sehingga PDIP sering disamakan dengan PKI," tambah Arief.

Namun, pernyataan Arief ini berbuntut panjang karena elite PDIP siap melaporkannya ke polisi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya