Fadli Zon dan Habib Rizieq di Mekkah, Ini yang Mereka Bahas

Wakil Ketua DPR Fadli Zon bertemu dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Sumber :
  • Twitter Fadli Zon @fadlizon

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menceritakan pertemuannya dengan Imam Besar FPI, Habib Rizieq, di Mekkah, Arab Saudi beberapa hari lalu. Ia mengatakan pertemuannya dengan Rizieq hanya silaturahim.

Omongan Adem Habib Rizieq ke Ibu-ibu soal Capres: Gak Boleh Maksa dan Kafirkan Orang

Menurut Fadli, pertemuan dilakukan di suatu restoran di Mekkah sambil menyantap Nasi Mandhi.

"Itu dilakukan malam, Pak Sodik juga hadir, silaturahmi biasalah ngobrol-ngobrol tentang perkembangan, saya tanya juga kondisi kesehatannya, kemudian bagaimana kasusnya dan sebagainya," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.

Istri Habib Rizieq Shihab Meninggal Dunia, Ini Profil Syarifah Fadhlun Yahya

Ia mengatakan penyidik kepolisian sebenarnya juga sudah bertemu dengan Rizieq di Mekkah. Ia pun berkesimpulan tak ada kasus yang menjerat Rizieq. Kasus yang ada saat ini hanya dibuat atau kriminalisasi saja.

"Masa urusan chatting yang kaya begitu enggak jelas menurut saya. Jadi memang sudah lah, kasus yang dibuat-buat itu dihentikan. Saya kira harusnya mengarah pada kasus ini dihentikan karena memang tidak ada kasus," lanjut Fadli.

Anies-Cak Imin Bertemu Rizieq Shihab, Hotman Paris Diadukan ke Polisi oleh Remaja Perempuan

Saat ditanya soal kepulangan Rizieq, ia menuturkan kalau tokoh FPI itu masih berkonsentrasi mengikuti ibadah haji. Ia yakin pada waktunya pasti Rizieq kembali ke tanah air.

"Ya kayanya dengan kemajuan teknologi sekarang, Habib Rizieq juga berkomunikasi dengan para tokoh, para ulama, bahkan masih ngirim rekaman, masih tausiyah, dan sebagainya, banyaklah," katanya.

Menurutnya, kondisi Rizieq saat ini terlihat sehat dan bugar. Meski begitu, ia tak menanyakan kapan Rizieq akan kembali. Pasalnya, selain ibadah, banyak juga orang yang bersilaturahim dengan Rizieq.

"Kalau memang kepolisian mempertimbangkan SP3, sudah seharusnya begitu. Ya karena memang tidak ada kasus. Sekali lagi janganlah jadikan hukum sebagai alat menekan, alat untuk membungkam sikap kritis masyarakat yang berbeda pandangan dengan pemerintah atau kasus yang dicari-cari," kata Fadli. (ren)
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya