- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan, hingga kini belum memastikan untuk melabuhkan pilihan koalisinya dalam Pilkada Jawa Barat. Meski begitu, ia tak menampik saat ini komunikasi yang paling intens ia lakukan adalah dengan Ridwan Kamil.
"Sampai saat ini intensitas yang paling tinggi komunikasi dengan Pak Emil. Dengan calon lain sejauh ini masih sangat elementer komunikasi," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 7 September 2017.
Ia menjelaskan, dengan partai lainnya misalnya hanya sekadar menanyakan apakah PPP sudah memutuskan calon yang diusung. Sementara komunikasi dengan Emil bisa dikatakan lebih 'mendalam' dibandingkan lainnya.
"Kalau Pak Emil sudah bilang bisa nggak PPP dukung saya. Kemudian apa sih yang PPP harapkan. Karena itulah PPP misalnya minta sama ketua DPW Jabar coba ngomong sama beberapa partai lain evaluasi Aher 10 tahun sudah bikin apa di Jabar dan 5 tahun ke depan apa sih yang diperlukan. Walaupun politik itu pertimbangan praktis-praktis saja," kata Arsul.
Ia menambahkan, partai-partai lainnya misalnya seperti Golkar juga mengajaknya berkoalisi. Sehingga meski telah intens berkomunikasi dengan Emil ia membuka kemungkinan tak mengusung Emil.
"Di politik itu kemungkinan ada sampai kita submit (menyerahkan) ke KPU. Karena parpol dalam mengambil keputusan final itukan melihat konfigurasi juga. Konfigurasi itu siapa tiba-tiba misalnya Golkar katakanlah atau PDIP sebagai yang paling besar merubah strategi dan calon. Kan kita harus menimbang kembali juga," kata Arsul.
Ridwan Kamil menjadi salah satu nama yang santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat Gubernur Jabar 2017-2022. Dia bersaing dengan nama-nama tak kalah tenar lainnya seperti Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Wali Kota Purwakarta Dedi Mulyadi, anggota DPR Desy Ratnasari, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan lain-lain. (mus)
Di Pilkada Jabar, Dukungan PPP ternyata Pecah di Dua Paslon
Dualisme PPP masih berlanjut di pilkada.
