Soal Cawagub Jabar, PKB Beda dengan PPP

Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar atau sering disapa Cak Imin menyambut baik deklarasi Partai Persatuan Pembangunan yang mendukung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sebagai calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 mendatang. Dengan demikian, dukungan kepada Ridwan kini menjadi cukup.

Golkar, Gonjang-ganjing Koalisi dan Poros Tengah

"Alhamdulillah akhirnya Ridwan Kamil cukup dengan bergabungnya PPP. RK yang semula hanya PKB dan Nasdem menjadi cukup satu perahu untuk nanti maju Pilkada," kata Cak Imin di DPP PKB, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.

Meski sudah menetapkan dukungan terhadap Ridwan Kamil namun koalisi Nadem, PKB dan PPP ini belum menentukan siapa calon wakil gubernur yang akan diusung. Cak Imin tidak mempermasalahkan PPP yang menawarkan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum.

Cak Imin Masih Ngotot Usul Tunda Pemilu 2024

Menurut Mantan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi ini PKB juga mempunyai kader yang akan diajukan sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat.

"Nama dari internal juga ada, seperti Syaiful Huda yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPD PKB Jabar. Tapi nanti akan kami bahas lagi di dalam koalisi," ujarnya.

PKS Sindir PKB soal Penundaan Pemilu: Berikanlah Usulan yang Brilian

Cak Imin membantah bila ada komunikasi dengan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, soal calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada Jawa Barat. Dedi yang juga Ketua DPD I Golkar Jawa Barat digadang-gadang sebagai kandidat calon gubernur. "Enggak, kami enggak ada komunikasi sama Dedi sama sekali," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy atau sering disapa, Romi yakin potensi kemenangan dua pasangan yang akrab disapa Kang Emil dan Kang Uu itu sangat besar. Sebab, menurut survei internal partainya, pendukung fanatik kedua bakal calon pemimpin Jawa Barat itu lumayan besar.

"Jawa Barat, harapan kami pasangan ini bisa mendapatkan kemenangan di atas 60 persen, karena menurut survei, secara konsisten Kang Emil dan Kang Uu memiliki pendukung fanatiknya sendiri-sendiri. Nah, kalau ini bisa dilakukan merangkul lebih banyak lagi untuk bersama-sama dengan pasangan ini, tentu angka itu bukan menstabilkan," kata Romi di kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Oktober 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya