Cabut Dukungan Ridwan Kamil, Golkar Usung Dedi Mulyadi?

Ketua Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ketika ditemya di Tangerang, Banten, pada Selasa, 21 November 2017.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – DPP Partai Golkar sudah memastikan mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien Syaifudin sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dalam Pilkada 2018 mendatang. 

Di Pilkada Jabar, Dukungan PPP ternyata Pecah di Dua Paslon

Lalu ke mana arah dukungan Partai Golkar setelah DPP mencabut dukungan terhadap Riwan Kamil?

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Golkar Jawa Barat, MQ Iswara, belum bersedia menjelaskan. "Terkait calon kepala daerah, apakah cagub, cawagub, itu menjadi domain DPP Partai Golkar. Kami menyerahkan ke DPP partai Golkar," kata Iswara di hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Desember 2017.

Periksa Kesehatan di RSHS, Dedi Mulyadi Ungkap Rahasia Bugar

Iswara mengungkapkan, sebelum DPP mengeluarkan surat dukungan pada Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien Syaifudin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dalam Pilkada, DPD I Jawa Barat telah melakukan pembukaan pendaftaran calon gubernur dan wakilnya, serta meminta pendapat dari DPD II Kabupaten, Kota se-Jawa Barat.

Selanjutnya hasil pendaftaran dan masukan dari DPD II se Jawa Barat, DPD I Jawa Barat menyampaikan langsung pada DPP Golkar. "Itu tahapannya seperti itu, diatur Juklak. Saat itu hasilnya mengerucut bahwa dukungannya kepada Ketua DPD (Dedi Mulyadi)," ungkapnya. 

Diarak ke KPU Jabar, TB Hasanuddin Berasa Nikah Lagi

Iswara mengakui setelah ada putusan DPP Partai Golkar yang mencabut dukungan terhadap Ridwan Kamil. Maka DPD I Jawa Barat harus bekerja keras mengingat pendaftaran calon gubernur Jawa Barat akan dibuka oleh KPU pada tanggal 8 Januari 2018.

"Ini butuh proses karena polarisasi Pilkada di Jabar sudah makin jelas. Gerindra sudah memutuskan pak Sudrajat. RK sudah mendapatkan dukungan, tentunya kami sepulang dari Munaslub, akan melakukan komunikasi politik dengan parpol lain Jabar," ujarnya.

Komunikasi politik dengan partai lain menjadi penting mengingat Golkar tidak bisa mengajukan calon Gubernur sendiri, karena syarat minimalnya adalah 20 kursi di DPRD Jawa Barat. "Golkar punya 17 kursi, kita membutuhkan tambahan tiga kursi. Syukur-syukur bisa koalisi dengan partai besar. Makin besar dukungan, kemungkinan untuk menang makin besar." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya