Evaluasi Pansus KPK, Golkar Pertimbangkan Tarik Anggotanya

Rapat Pansus Angket KPK di DPR beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Usai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Fraksi Golkar akan melakukan langkah terkait keberadaan anggotanya di Panitia Khusus (Pansus) angket KPK.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

"Fraksi Partai Golkar DPR RI akan mengevaluasi keberadaan Pansus KPK di DPR RI," kata Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita ketika dikonfirmasi oleh VIVA, Kamis, 21 Desember 2017.

Agus mengatakan hasil evaluasi ini akan mengarah pada dua opsi. Pertama, fraksi memerintahkan anggotanya yang berada di Pansus itu untuk segera mengakhiri kerja Pansus setelah masa sidang berikutnya. "Dengan mengambil kesimpulan yang tidak ada pelemahan KPK," ujar Agus.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Opsi kedua, fraksi bisa menarik langsung anggotanya yang berada di Pansus itu. Hasil evaluasi ini akan diambil Fraksi Golkar DPR setelah masa reses berakhir atau di awal masa persidangan nanti.

"Jika tidak ada jaminan bahwa hasil Pansus KPK itu tidak melemahkan KPK, Fraksi Partai Golkar di DPR RI akan menarik anggotanya dari Pansus angket," kata Agus.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Sebelumnya, Fraksi Golkar ikut dalam Pansus angket KPK saat berada di bawah kepemimpinan Ketua Umum Setya Novanto. Novanto yang menjadi terdakwa korupsi e-KTP digantikan oleh Airlangga Hartarto. Pengukuhan  Airlangg sebagai ketua umum dilakukan melalui dalam Munaslub partai berlambang  pohon beringin itu, pada 18-20 Desember 2017.

Presiden Jokowi di HUT Golkar ke-58

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Kabar Presiden Jokowi bergabung ke Golkar, kembali mencuat. Setelah elit PDIP menyebut, Jokowi bukan lagi bagian dari partai itu setelah beda pilihan selama Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024