Golkar Resmi Usung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar

Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Partai Golkar resmi mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2018. Selanjutnya, mereka meminta Dedi untuk segera mencari figur yang layak dijadikan bakal calon wakil gubernur.

Politisi Dedi Mulyadi Berduka, Ayahanda Meninggal Dunia

Keputusan tersebut diumumkan Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah Jawa Sumatera DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, dalam konfrensi pers di sela Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Partai Golkar Jawa Barat di Bandung.

Nusron menjelaskan, SK pengusungan DPP kepada Dedi sudah diserahkan secara langsung dan diharapkan yang bersangkutan segera menetapkan paket pasangan dan koalisi.

Alami Penyumbatan, Dedi Mulyadi Dioperasi Terawan di RSPAD

"Sudah dikasihkan siang tadi ke Pak Dedi Mulyadi, SK untuk penugasan Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur atau wakil gubernur. Dengan mencari pasangan masing-masing," ujar Nusron di Sekretariat DPD Golkar Jawa Barat, Jalan Maskumbangbang, Kota Bandung, Rabu, 27 Desember 2017.

Nusron mengatakan, Golkar di Jawa Barat dengan 17 kursi agar segera menetapkan partai koalisi. DPP, lanjut Nusron, memberikan alternatif pilihan kepada Dedi Mulyadi, yaitu Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Marah-marah Kedok Blusukan? Ini 7 Fakta Dedi Mulyadi Anggota DPR RI

"Koalisi alternatif pertama akan menjalin dan sekarang sedang intensif dengan kita, Demokrat. Kalau Demokrat mengusung Pak Deddy Mizwar, tentunya kita menginginkan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur. Kenapa? Karena konfigurasi suara kita lebih banyak dari pada Demokrat," tegas Nusron.

Nusron menegaskan, meski Deddy Mizwar memiliki pengalaman sebagai wakil Gubernur Jawa Barat, kualistas Dedi Mulyadi tidak kalah bahkan lebih meyakinkan untuk jadi Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.

Bahkan, meski survei elektabilitas maupun popularitas Deddy Mizwar lebih tinggi dibandingkan Dedi Mulyadi, bukan penghalang untuk memenangkan.

"Kesiapan mental bertarung Pak Dedi Mulyadi lebih bertarung daripada Deddy Mizwar. Kalau perkara survei itu soal waktu," kata Nusron.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya